Warga Jambi Tewas di Bengkulu, Ternyata Dalangnya Aplikasi Michat, Begini Ceritanya
PEMBUNUHAN : Terjadi pembunuhan sadis di Kota Bengkulu yang ternyata disebabkan gara-gara aplikasi biru Michat.--FOTO/DOK
Radarkoran.com - Sekarang kasus pembunuhan sadis di Kota Bengkulu dengan menewaskan Edza Syafandi dan Wahyudi, dua warga asal Provinsi Jambi telah berhasil diungkap pihak kepolisian. Bahkan kedua tersangka, berinisial RN dan AN warga Kota Bengkulu sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Akibat perkelahian tersebut, korban Edza Syafandi tewas di lokasi kejadian dengan luka tusuk bagian paha dan tumit, serta luka lecet di beberapa bagian tubuhnya.
Sedangkan rekannya Wahyudi meninggal di rumah sakit dengan mengalami luka bagian mata kiri dan kanan, dada, luka tusuk perut, paha kiri, dan kanan.
Belakangan teruangkap, awal mula pembunuhan sadis di Kota Bengkulu yang menewaskan 2 warga Jambi gara-gara aplikasi Michat atau disebut aplikasi Hijau.
BACA JUGA:Bawaslu Kepahiang Buka Pendaftaran 284 Pengawas TPS, Berikut Syarat
Bahkan akibat aplikasi Michat tersebut, kedua korban yang merupakan warga Jambi sudah mengalami kerugian Rp 800 ribu. Uang yang sudah ditransfer kepada perempuan inisial NA (Teman kedua tersangka, red), tapi tidak dilayani dan malah melarikan diri. Padahal uang tersebut untuk jasa servis.
Wakil Kepala Kepolisian Resort Kota Bengkulu, AKBP. Max Mariners, SIK mengatakan, kasus ini bisa disimpulkan terjadi karena dendam akibat penipuan yang dilakukan perempuan inisial NA (Teman kedua tersangka, red).
"Korban awalnya sakit hati karena ditipu NA, jadi mereka memancing NA untuk ketemu lagi di luar. Pertemuan mereka terjadi di jalan Bali. Makanya bisa disimpulkan awal kasus ini karena diduga adanya kasus penipuan," jelas Max Mariners.
Dijelaskan Max Mariners, setelah kedua korban memancing perempuan inisial NA ke luar, terjadilah pertemuan antara mereka yakni Edza dan Wahyudi serta perempuan berinsisial NA.
BACA JUGA:Air Sumur Bau Minyak, Warga Ancam Demo SPBU Pasar Kepahiang
Pada saat itu, kedua korban ini mengajak 6 orang rekannya. Perempuan inisial NA ini merasa panik, sehingga meminta pertolongan pada tersangka RN. Dalam pertemuan tersebut terjadilah perkelahian, tersangka RN dikeroyok oleh 8 orang (Termasuk 2 korban).
Lantaran kalah jumlah, tersangka RN juga mengajak temannya yang lain sehingga kembali terjadi perkelahian antara 8 orang vs 4 orang, hingga akhirnya ada warga yang berteriak sehingga perkelahian bubar.
Tidak berselang lama, perkelahian kembali terjadi. Kali ini terjadi 2 lawan 2 atau korban Edza dan Wahyudi berkelahi dengan 2 tersangka RN dan AN. Keempatnya (korban terduga pelaku, red) masing-masing mempunyai senjata tajam jenis pisau.
Korban Edza dilukai pertama kali dipaha kiri. Korban Edza sempat melarikan diri menggunakan sepeda motor tetapi terjatuh. Wahyudi berusaha membantu Edza, tetapi dia pun kalah dalam perkelahian. Mereka berdua akhirnya ditusuk membabi buta oleh tersangka.