Terkontaminasi E.coli, Semua Keju Lancashire Ditarik dari Peredaran

Keju ditarik dari peredaran setelah ditemukan mengandung bakteri mematikan. --FOTO/NET

BACAKORAN RK - Beruntung tidak terjadi di Indonesia. Keju ditarik dari peredaran setelah ditemukan mengandung bakteri mematikan. Hal ini terjadi di Inggris. Kepala kesehatan Inggris mengemukakan, keju tersebut terkontaminasi bakteri E. coli. Yakni, keju buatan tangan khususnya Lancashire Nomor 1 Kirkham. Produk keju ini sendiri berbahan baku susu sapi metah.

Selain itu ada 4 jenis keju Lancashire milik Kirkham juga ditarik dari peredaran. Masyarakat diingatkan dengan tegas agar tidak mengkonsumsinya. Hal ini terungkap setelah puluhan orang dilaporkan keracunan makanan yang berasal dari keju buatan tangan tersebut. 

Disebutkan, sekitar 30 infeksi E.coli (STEC) penghasil toksin Shiga telah dikonfirmasi di Inggris. Gejala yang akan terjadi setelah terinfeksi bakteri E.coli seperti diare parah, sakit perut, dan kadang-kadang mengakibatkan sindrom uremik hemolitik (Yang merusak pembuluh darah hingga dapat mengakibatkan pembekuan darah serta gagal ginjal yang fatal).

"Jika Anda mengalami diare dan muntah. Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk menghindari penularannya kepada keluarga dan teman," papar Amy Douglas, direktur insiden infeksi gastrointestinal dan divisi keamanan pangan di UKHSA.

BACA JUGA:Pemilu di Indonesia Paling Rumit dan Paling Singkat di Dunia

Apa Infeksi E.coli?

Infeksi E.coli merupakan penyakit apa pun yang disebabkan oleh strain bakteri E.coli. Misalnya ada strain E.coli berbahaya yang menyebabkan diare encer, sakit perut, dan gejala pencernaan lainnya (Gastroenteritis) jika Anda tidak sengaja menelannya. Kadang-kadang disebut E.coli diare, dan sering kali itulah yang dimaksud orang ketika berbicara tentang infeksi E.coli. 

Namun E.coli yang biasanya hidup di usus anda juga bisa berada di tempat yang tidak seharusnya (Seperti saluran kemih anda). Hal ini dapat menyebabkan infeksi E.coli di sana. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan