Serap Gabah dan Beras Lokal, Bulog Rejang Lebong Mulai Survei
Perum Bulog Kantor Cabang Rejang Lebong mulai melakukan survei terkait dengan penyerapan gabah dan beras lokal--IST/RK
Radarkoran.com - Perum Bulog Kantor Cabang Rejang Lebong mulai melakukan survei terkait dengan penyerapan gabah dan beras yang akan mereka lakukan dalam mendukung program swasembada pangan.
Pemimpin Cabang (Pinca) Perum BULOG KC Rejang Lebong, A Musalim Yudha mengatakan belum lama ini pihaknya sudah memantau gabah dan beras di Kabupaten Lebong. Pasalnya para petani beras di Kabupaten Lebong sekarang sedang panen raya.
Setidaknya ada 5 penggilingan padi yang menjadi mitra mereka dalam penyerapan gabah dan beras dari wilayah Kabupaten Lebong. Untuk memastikan kualitasnya, mereka juga sudah menempatkan tim survei yang bertugas mengecek kualitas gabah dan beras di wilayah tersebut.
"Dari hasil survei yang kita lakukan, minggu ini rencananya hasil panen di Lebong akan dikirim ke gudang Bulog. Kami juga sudah kerjasama dengan Distan/PPL dan Koramil, untuk terus monitor pergerakan harga gabah/beras setiap harinya. Namun saat ini, penyerapan gabah dan beras di Lebong terkendala cuaca yang kerap turun hujan," singkatnya.
Diketahui guna mendukung dan menyukseskan program swasembada pangan yang diprogramkan Presiden Prabowo Subianto, Perum Bulog KC Rejang Lebong siap memaksimalkan penyerapan gabah dan beras lokal di 3 kabupaten sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan.
BACA JUGA:7 Kecamatan di Rejang Lebong Masuk Pengembangan Transmigrasi, Ini Daftarnya
Hal ini pun tertuang dalam keputusan Kepala Bapanas RI No 02 Tahun 2025, tentang perubahan atas harga pembelian pemerintah dan rafaksi harga gabah dan beras.
Untuk target di Provinsi Bengkulu sendiri, BULOG harus menyerap minimal sebanyak 157 ton gabah dan 200 ton beras lokal selama satu tahun penuh.
HPP yang sudah ditetapkan oleh Bapanas, untuk Gabah Kering Panen (GKP) di Petani Rp 6.500/Kg, untuk Gabah Kering Panen (GKP) di Penggilingan Rp 6.700/Kg, keduanya maksimal kadar air 25 persen, dan maksimal kadar hampa 10 persen.
Sedangkan untuk Gabah Kering Giling (GKG) di Penggilingan Rp 8.000/Kg, Gabah Kering Giling (GKG) di Gudang BULOG Rp8.200/Kg, dengan maksimal kadar air 14 persen, dan maksimal kadar hampa 3 persen.
Sementara untuk HPP beras sendiri, naik diangka Rp12.000 perkilonya dari sebelumnya Rp11.000. Harga beras tersebut adalah harga di gudang BULOG dengan syarat kadar air maksimal 14%, derajat sosoh 100, Butir patah maksimal 25%, dan butir menir maksimal 2%.