Kasus Dugaan Arogansi Petugas Keamanan RSMY, Ini Penjelasan Dirut

Direktur Utama (Dirut) RSMY Bengkulu, dr. Ari Mukti Wibowo--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dalam beberpa hari terakhir viral adanya kasus dugaan terjadi perkelahian yang dilakukan seorang petugas keamanan atau satpam berinisial RM terhadap salah satu pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M.Yunus atau RSMY Bengkulu.
Diketahui, sebelumnya beredar video di media sosial memperlihatkan seorang satpam beradu mulut dengan salah satu pasien, Rabu Malam, 19 Februari 2025. Satpam RSMY tersebut melarang Anak yang masih berusia 7 Tahun atau masih kecil dilarang masuk ke area yang telah ditentukan. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan SOP yang telah diberikan dari Pihak RSMY Bengkulu.
Menyikapi persoalan ini, Direktur Utama (Dirut) RSMY Bengkulu, dr. Ari Mukti Wibowo menuturkan, kasus yang terjadi tersebut lantaran adanya miss komunikasi antara petugas keamanan dan pasien rumah sakit.
"Hal ini sama-sama yang tidak kita inginkan ya, terjadi miss komunikasi. Tapi itu sudah kita tindaklanjuti," kata dr. Ari.
Ia menambahkan, hal demikian dapat terjadi lantaran pasien dan keluarga pasien datang ke rumah sakit pasti kondisinya tidak baik-baik saja. Dan disaat kejadian tersebut, ada pasien yang membawa anak, sehingga dari pihak keamanan RSMY memberikan imbauan agar anak-anak tidak dibawa masuk ruangan IGD.
BACA JUGA:DPRD Provinsi Bengkulu Belum Kunjung Memiliki Tata Tertib
"Karena disitu kan banyak penyakit, risiko tertular paling banyak. Kan kita tidak tahu karena orang masuk dengan kondisi darurat, makanya kita tidak menganjurkan anak-anak yang bukan sakit keluarganya tidak boleh masuk berkunjung. Karena resiko terjadi penularan penyakit pada anak-anak itu cukup tinggi karena imunitasnya belum sempurna," jelas dr. Ari.
Dengan alasan tersebut, pihak rumah sakit melarang agar anak-anak tidak masuk keruangan tersebut. Namun kemungkinan dari pihak keluarga tidak menerima kebijakan yang ada, sehingga terjadinya kasus yang ada.
"Mungkin karena adanya miss komunikasi , dari pihak keluarga yang tidak senang dengan kondisi itu, ya mungkin terprovokasi. kami pun dari pihak RSMY memohon maaf atas kejadian itu, dan hal ini tidak pernah kita inginkan," sampai dr. Ari.
Atas kejadian yang ada, pihak keluarga pasien dan satpam yang terkait sudah berdamai pada Kamis, 20 Februari 2025.
"Alhamdulillah sudah ada komunikasi secara kekeluargaan, dan sudah berdamai," singkat dr. Ari.