Sejarah Desa Sungai Lisai Zona Khusus TNKS, Pusako Tembo Tujuh Depo (PART 1)

SEJARAH : Perintis Desa Sungai Lisai, Hasan (71) yang ditemui tahun 2016 menceritakan sejarah Desa Sungai Lisai.--EKO/RK

Ikuti Isi Pusako Tembo Tujuh Depo

Radarkepahiang.bacakoran.co - Sungai Lisai merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.

Secara geografis, Desa Sungai Lisai terletak di paling ujung wilayah Kabupaten Lebong yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Menariknya lagi, Desa Sungai Lisai letaknya berada di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Desa Sunagi Lisai yang berada di Kecamatan Pinang Belapis dulunya merupakan bagian dari Provinsi Jambi. Pada Desember 2009, Desa Sungai Lisai secara administrasi resmi diserahterimakan masuk ke wilayah Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Sebanyak 97 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 387 jiwa hidup menetap di Desa dengan luas 571 hektar ini.

Tenaga ekstra sangat dibutuhkan untuk menjangkau Desa. Jalan setapak membelah tingginya pepohonan yang tumbuh subur di TNKS harus dilalui. 

Ada dua pilihan jalan untuk menuju Desa. Pilihan jalan pertama, harus dua kali menyebrangi derasnya sungai Seblat yang membentang hampir 20 meter.

Dan pilihan kedua melewati jalan yang memiliki banyak tanjakan dan turunan. Ditengah perjalanan, dua akses jalan ini akan bertemu menuju satu-satunya jalan untuk menuju Desa.

Kendaraan kami tinggakan di Desa Seblat Ulu. Desa ini merupakan Desa terdekat dari Desa Sungai Lisai. Jaraknya sekitar 10 km. Pejalanan selanjutnya kami lanjutkan dengan berjalan kaki. 

Saat hujan tentu membuat perjalanan semakin berat. Jalan yang harus dilalui menjadi becek dan berlumpur. Belum lagi kondisi jalan yang menanjak dan menurun membuat beban kaki untuk melangkah semakin berat.

BACA JUGA:Legenda Hantu Curug Wakwir di Desa Batu Kalung Kepahiang Punya 1 Mata Suka Menculik Warga Dijadikan Santapan 

Ancaman binatang buas serta beberapa titik jalan yang langsung berbatasan dengan jurang dengan kemiringan hampir 90 derajat ikut mengintai keselamatan selama diperjalanan.

Letak Desa yang berada di tengah hutan ini sangat erat kaitannya dengan sejarah bagaimana terbentuknya Desa Sungai Lisai itu sendiri. Karena cikal bakal terbentukknya Desa ini bermula dari warga Madras Jambi yang saat itu menjelajah hutan untuk mencari kehidupan baru.

Seiring dengan kemajuan zaman, saat ini selain dengan berjalan kaki, akses jalan darat ini sebenarnya juga dapat dijangkau dengan sepeda motor. Namun sepeda motor harus dilakukan beberapa modifikasi. Khususnya pada bagian roda depan dan belakang dengan memasang rantai. Keahlian pengendara juga faktor terpenting untuk melintasi jalan ini.

Karena itu sebagian besar warga lebih banyak memilih untuk berjalan kaki ketimbang menggunakan sepeda motor untuk keluar masuk Desa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan