Cegah Bullying SMPN 2 Seberang Musi Lakukan Pembinaan Karakter Siswa
YASIN : Kegiatan SMPN 2 Seberang Musi membaca surat Yasin di pagi Jum'at--SUHAI/RK
Radarkepahiang.bacakoran.co - Dalam mencegah kasus bullying anak di sekolah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Seberang Musi Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu melakukan pembinaan karakter, dengan menanamkan nilai-nilai agama serta pengembangan kreatifitas siswa.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala SMPN 2 Sebarang Musi, Supriyono, S.Pd, MM pada Jum'at 26 Januari 2024. n"Di sekolah kami itu ada pembinaan karakter namanya, di setiap Jum'at pagi," ujar Supriyono.
Dijelaskannya Kepsek Supriyono, pada setiap hari Jum'at pada minggu pertama, kegiatan pembianaan karakter diawali dengan salat dhuha berjamaah dan minggu keduanya, membaca surat Yasin bersama.
Selain itu, pada hari Jum'at di minggu kedua dan keempat dilakukan kegiatan pengembangan kreativitas siswa.
"Itu setiap kelas bergiliran menampilkan bakat dan kreatifitasnya. Seperti drama, group vokal dan lain sebagainya, yang semua siswa pilih sendiri untuk menampilkan minat, bakat dan kreativitasnya," papar Kepsek SMPN 2 Seberang Musi ini.
Selanjutnya, untuk menyiasati agar siswa ini dapat berkegiatan positif, dirutinkan kegitan ekstrakurikuler seperti Pramuka dan pengembangan diri pada anak.
Hal tersebut tentunya dapat mengurangi ketergantungan anak menggunakan handphone dan kegiatan negatif lainnya seperti bullying.
BACA JUGA:Merdeka Belajar Menumbuhkan Kepribadian di SDN 02 Ujan Mas
Karena waktu mereka telah dihabiskan untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Kemudian, pihak sekolah juga telah melakukan observasi kepada orangtua bahwa dengan anaknya mengikuti ekstrakurikuler sekolah dapat mengurangi anak mereka bermaian handphone di rumah.
Menurutnya, penggunaan media sosial yang sangat masif akan menimbulkan dampak negatif bagi prilaku dan karakter siswa yang tidak baik, di antaranya bullying dan lainnya.
"Sehingga menurut saya, pengembang ekstrakurikuler di sekolah ini sangat dapat berdampak baik bagi anak," demikian Kepsek Supriyono.
Bullying adalah suatu tindakan agresif yang dilakukan secara berulang yang dilakukan oleh satu kelompok pada satu individu tertentu. Bullying biasanya ditujukan untuk individu yang dinilai lebih lemah atau berbeda di antara kebanyakan individu lainnya.
Bullying dapat berupa verbal dan non-verbal. Bullhying verbal biasanya berupa cacian dan umpatan kebencian. Bullying non-verbal biasanya berupa kekerasan fisik. Bullying dilakukan dengan dasar kesenangan semata. Dengan kata lain Bullying dapat menjadi kebiasaan yang buruk bagi banyak orang.