Dinas Perpusda Kepahiang Serahkan 6.000 Eksemplar Buku ke Pengurus Rumah Ibadah

SERAHKAN : Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Perpusda) Kepahiang, Muktar Yatib, S.Pd menyerahkan buku bantuan kepada pengelola rumah ibadah yang ada di Kabupaten Kepahiang, Kamis 22 Februari 2024.--REKA/RK

Radarkepahiang.bacokoran.co - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang mendapatkan bantuan 6.000 eksemplar buku dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, Kamis 22 Februari 2023. Ribuan buku tersebut langsung didistribusikan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Perpusda) Kepahiang kepada penerima bantuan. 

Di mana buku-buku yang diterima tersebut untuk memenuhi kebutuhan buku bagi rumah ibadah, seperti masjid dan gereja. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kepahiang, Muktar Yatib, S.Pd.

Dia menerangkan, buku yang didistribusikan ke rumah ibadah merupakan buku yang berkaitan dengan keagamaan. Bantuan buku kali ini diberikan kepada 6 pengurus rumah ibadah masjid dan gereja.

"Hari ini (Kamis, red) kami sudah mendistribusikan sebanyak 6.000 eksemplar buku untuk rumah ibadah, yaitu masjid dan gereja. Buku-buku itu sesuai dengan dan berkaitan dengan keagamaan, masing-masing rumah ibadah diberikan sebanyak 1.000 buku," jelas Muktar.

BACA JUGA:Ini Besaran Santunan Diterima Penyelenggara Pemilu 2024 yang Jatuh Sakit

Dia menerangkan, bahwa bantuan buku untuk rumah ibadah tersebut merupakan program yang direalisasikan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, nantinya akan berkelanjutan dan untuk rumah ibadah lainnya.

Hal itu pula untuk menindaklanjuti amanat peraturan perundang-undangan Nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, agar ada perpustakaan rumah ibadah.

"Bahwa pada saat kejayaan Islam masa Abasiyah dan Umayah membuktikan bahwa Islam saat itu dikenal sangat dekat dengan literasi. Terdapat banyak bukti sejarah mengenai hal tersebut, mulai dari keberadaan perpustakaan masjid, banyaknya ilmuwan muslim yang menulis kitab dan buku, dan lainya," sampai Muktar.

Sejarah juga mencatat bahwa salah satu kemunduran Islam juga tidak terlepas dari kebiasaan umat islam sendiri yang justru meninggalkan budaya literasi. Hal ini juga yang kemudian di zaman yang serba semakin maju dan modern, justru umat Islam terkesan semakin mundur, khususnya dari sisi penguasaan ilmu pengetahuan.

Dia berharap, pemberdayaan masyarakat dengan fasilitasi edukasi dilakukan melalui pemberdayaan perpustakaan masjid. Perpustakaan masjid merupakan bagian yang dapat mewujudkan harmonisasi kehidupan umat beragama.

Kehidupan harmonis umat beragama menjadi salah satu bentuk inklusi sosial, di mana masyarakat antar umat beragama dapat hidup secara damai dan saling  menghargai di tengah-tengah beragamnya keyakinan masyarakat.

BACA JUGA:TEGA! Wanita Muda Pengidap Psikotik di Kepahiang Diduga Disetu**hi oleh Beberapa Orang hingga Hamil 7 Bulan

"Salah satu pendekatan yang tepat untuk dapat mewujudkan fungsi tersebut, yaitu membangun pusat literatur atau perpustakaan  masjid sehingga menambah wawasan jamaah tentang pentingnya kehidupan harmonis dalam masyarakat. Dalam konteks tersebut, fungsi masjid tidak hanya sebatas pusat kegiatan ibadah, tetapi  juga menjadi pusat aktivitas sosial, ekonomi, dan keilmuan bagi jamaahnya," jelas Muktar.

Untuk diketahui, bahwa masjid dipakai sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah. Untuk menjalankan ibadah tersebut seorang muslim harus melalui suatu cara yang harus dipahami secara baik dan benar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan