Masjid Al-Hidayah Tanpa Kultum, Langsung Salat Tarawih, Ini Alasannya

TARAWIH : Jemaah langsung melaksanakan salat tarawih ketika selesai melaksanakan salat isya, tanpa melaksanakan kultum.--DOK/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Salat tarawih tanpa qultum di Masjid Al-Hidayah Kelurahan Dusun Kepahiang Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang. Sama dengan sejumlah masjid lainnya di Kabupaten Kepahiang, Masjid Al-Hidayah Kelurahan Dusun Kepahiang melaksanakan salat tarawih setiap malam, selama ramadan. 

Masjid Al-Hidayah melaksanakan salat tarawih 11 rakaat yang terdiri dari 8 rakaat salat tarawih dan 3 rakaat salat witir. Lantaran tidak ada pengisinya atau ustaz dari luar, sehingga tidak dilaksanakan kultum. Setelah melaksanakan salat isya, langsung dilanjutkan dengan salat tarawih dan witir.

Sebagai perangkat masjid, Damanhuri menyampaikan, Masjid Al-Hidayah Kelurahan Dusun Kepahiang memang tidak melaksanakan kultum sebelum salat tarawih. Karena jemaah yang bisa mengisi kultum di Masjid Al-Hidayah tidak ada. Masyarakat di sekitar masjid, tidak ada yang bisa memberikan materi kecuali Kutbah Jum'at.

BACA JUGA:Perlu Sarpras Mengolah Sampah di TPST, DLH Kepahiang Usulkan Alat Berat

"Salat tarawih dan witir totalnya 11 rakat, yang kami laksanakan. Untuk tarawih 8 rakaat, setiap 2 rakaat 1 salam. Terkait tidak ada kultum, ya karena masyarakat tidak ada yang bisa untuk menjadi pemateri. Kemungkinan ada yang bisa, tapi terkadang kita sedang melaksanakan kultum, ada saja anak - anak yang pulang," kata Damanhuri.

Untuk kegiatan lainnya, Masjid Al-Hidayah akan melaksanakan nuzul quran. Selain itu selesai salat tarawih berjemaah, ada yang melaksanakan tadarusan. 

"Saya mengajak seluruh masyarakat Dusun Kepahiang untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan perintah Allah SWT, apalagi [ada bulan ramadan, bulan penuh berkah. Karena setiap amalan kita dilipatgandakan nilainya," demikian Damanhuri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan