Penataan dan Pembangunan Kawasan Wisata DDTS Terus Berprogres

Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, M.Si--GATOT/RK

Radarkoran.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu menyebut perkembangan rencana pembangunan dan penataan kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Dusun Besar Kota Bengkulu hingga saat ini terus berprogres.

Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, M.Si mengatakan, baru-baru ini tim dari kementerian sudah melakukan kunjungan untuk melihat pengelolaan dan pengembangan wisata terpadu Danau Dendam yang telah masuk dalam penganggaran dan kewenangan dari pihak kementerian terkait.

"Yang datang itu staf ahli menteri. Jadi penilaiannya itu (penataan DDTS) menjadi prioritas dari kementerian juga, tapi untuk kebutuhan anggaran itu sekitar Rp 75 miliar, tapi untuk anggaran saat ini baru ada Rp 10 miliar," sampai Tejo.

Dengan adanya kondisi penganggaran tersebut, Tejo mengatakan jika pihaknya telah menyampaikan permintaan kepada pihak kementerian agar perencanaan tidak menyesuaikan anggaran, tapi perencanaan tetap dilakukan sesuai anggaran yang ada.

BACA JUGA:Disnakertrans Bengkulu Bahas Program Setelah Lebaran Idul Fitri

"Jadi perencanaan tetap, jika anggaran tahun ini ada Rp 10 miliar, kita kerjakan Rp 10 miliar dan tahun depan kelanjutannya. Jadi kualitas dan mutu dari bangunan itu tidak kalah dengan daerah lainnya yang telah menjadi contoh-contoh penataan kawasan wisata seperti Danau Toba dan Labuan Bajo. Itu yang kita ingin bahwa kita punya kawasan wisata terpadu yang dibangun kementerinan dengan kualitasnya bersaing dengan daerah lain," papar Tejo.

Lebih jauh, dari kunjungan staf kementerian yang telah dilakukan Tejo menyebut jika pihak kementerian tetap menerima masukan dan melihat kesiapan dari pihak Pemprov Bengkulu untuk penataan dan pembangunan kawasan DDTS. 

"Ini (kesiapan) sudah kita buktikan dengan jalan sudah kita pindahkan dan lahan sudah dibebaskan, secara tanggung jawab provinsi sudah diselesaikan. Tinggal action dari kementerian untuk tindak lanjut dari pembangunan yang memang sudah jadi komitmen bersama di mana kita membangun jalan pengganti dan mereka (kementerian,red) membangun untuk kawasannya," imbuh Tejo.

Disisi lain, dari kunjungan yang telah dilakukan pihak kementerian, sesuai skema perencanaan yang ada Pemprov Bengkulu diminta untuk melakukan perdagangan beberapa titik pohon yang ada di kawasan danau dendam, terutama tanaman kelapa sawit.

"Sesuai skema yang diminta dari kementerian untuk sawit disekitar danau akan kita tebang, sedangkan untuk pohon-pohon yang lain tetap kita jaga. Juga ada dua titik danau di samping elevated itu kita biarkan karena terdapat endemik anggrek," ungkap Tejo.

BACA JUGA:Harga TBS Sawit Periode April 2024 Turun, Ini Penyebabnya

Lebih jauh, Tejo menambahkan, dari pemaparan dari tim kementerian kepada Pemprov untuk kebutuhan anggaran sebenarnya sudah disepakati sekitar Rp 75 miliar. Hanya tinggal memasukkan kembali dan memaparkan kepada gubernur untuk melihat beberapa usulan seperti pemasukan unsur adat daerah dan lainnya.

"Kalau dari balai ke kami di PU sudah klop kebutuhan anggaran sekitar Rp 75 miliar. Tinggal nanti masukkan lagi pemaparan depan pak gubernur seperti apa masukan unsur adat daerahnya di sisi mana. Itu nanti masukan dari pak gubernur atau mungkin dari tokoh adat yang ada di Bengkulu," tambah Tejo.

Lebih lanjut, untuk realisasi fisik pembangunan Tejo menyebut untuk saat ini masih dalam proses lelang DED (Detail Engineering Design).

Tag
Share