Mesin X-Ray Mulai Dipasang di Asrama Haji Bengkulu
X-Ray scanner di Asrama haji yang akan digunakan untuk pemberangkatan Calon Jamaah Haji (CJH) Bengkulu tahun 2024--GATOT/RK
Radarkoran.com - Untuk memastikan kelancaran pelaksaan musim haji 2024, khususnya pemeriksaan terhadap barang bawaan para Calon Jamaah Haji (CJH), Pemerintah Provinsi Bengkulu memasang satu unit mesin X-Ray dengan spesifikasi dual view (pemindai ganda) di Asrama Haji Bengkulu.
Mesin X-Ray yang akan digunakan saat pelaksanaan pemberangkatan haji pada bulan Mei mendatang tersebut sudah dibeli langsung oleh Pemprov Bengkulu.
Dikatakan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Supra Budi, S.Sos, M.Si, saat ini mesin X-Ray yang ada sudah terpasang di Asrama Haji Bengkulu dan akan beroperasi saat CJH kloter pertama sudah memasuki asrama haji untuk diberangkatkan ke Bandara Fatmawati dan diterbangkan ke embarkasi antara Bandara Minangkabau Sumatera Barat.
"Untuk X-ray lagi diinstalasi di Asrama Haji sesuai arahan Kemenag (Kementerian Agama) Bengkulu," kata Bambang.
BACA JUGA:April, Mesin X-Ray Ditarget Terpasang di Asrama Haji
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, pengadaan satu unit X-Ray ini dianggarkan sekitar Rp 1,5 miliar dengan sumber anggaran dari APBD Provinsi Bengkulu.
Pengadaan ini juga dilakukan lantaran saat pemberangkatan haji setiap tahunnya Pemprov Bengkulu biasanya selalu menyewa alat pindai ini dari pihak bandara atau otoritas terkait.
"Memang sebelum kita beli sendiri, tahun sebelumnya disewa oleh Biro Pamkesra," imbuhnya.
Lebih jauh Bambang mengatakan, dengan adanya mesin X-Ray tersebut dapat mengatasi persoalan yang dihadapi Pemprov Bengkulu tahun-tahun sebelumnya, walupun sebenarnya jumlah mesin X-Ray yang dibutuhkan lebih dari satu unit.
"Idealnya dibutuhkan dua unit x-Ray untuk cargo. Tetapi, yang ada saat ini baru satu," ujar Bambang.
BACA JUGA:Keterbatasan Anggaran Pengadaan X-Ray Terancam Gagal
Untuk diketahui, mesin X-Ray merupakan salah kelengkapan penting di bandara untuk menunjang keamanan bandara, khususnya pengecekan barang bawaan penumpang yang akan dimasukkan ke kabin ataupun ke bagasi pesawat di bandara.
Sehingga barang-barang yang dibawa penumpang pesawat bebas dari barang-barang berbahaya, karena alat tersebut mampu mendeteksi barang-barang berbahaya meliputi senjata api, senjata tajam, logam, termasuk obat-obatan terlarang serta bahan peledak.