OJK Bengkulu Klaim Sudah Edukasi Ribuan Masyarakat Soal Literasi Keuangan
Kepala Kantor OJK Bengkulu, Tito Adji Siswantoro--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dalam upaya untuk membantu masyrakat mengoptimalkan pengelolaan dan menjaga kondisi keuangan agar tetap terjaga dan stabil, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Perwakilan Bengkulu terus mengupayakan peningkatan literasi keuangan masyarakat. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan edukasi dan sosialisasi literasi keuangan
Tercatat, selama bulan Maret 2024 ada sebanyak 2.910 orang warga Bengkulu yang terdiri dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), mahasiswa dan juga masyarakat umum di Bengkulu telah diberikan literasi keuangan.
Kepala OJK Provinsi Bengkulu, Tito Adji Siswantoro mengatakan, selama Maret 2024, OJK Provinsi Bengkulu telah melaksanakan 18 kegiatan edukasi dan literasi keuangan dengan tujuan dalam rangka melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, serta mendukung pencapaian target inklusi dan literasi keuangan nasional.
"OJK Bengkulu telah melaksanakan kegiatan edukasi dan literasi keuangan dengan melibatkan 2.910 orang yang terdiri dari masyarakat umum, pelajar, mahasiswa dan pelaku UMKM," kata Tito.
Ia menambahkan, selain edukasi secara langsung atau tatap muka dengan masyarakat, OJK Provinsi Bengkulu juga telah melakukan sosialisasi secara daring melalui media sosial dan media pendukung lainnya. Tercatat, sejak Januari hingga April 2024, OJK Provinsi Bengkulu telah memposting 113 konten yang bersifat edukasi dan literasi kepada masyrakat.
BACA JUGA:Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Bengkulu Dorong Pengoptimalan TPAKD
"OJK juga memberikan sosialisasi mengenai Waspada Investasi, Pinjaman Online Ilegal dan Pengenalan Produk-Produk Industri Jasa Keuangan (IJK) dengan melibatkan IJK yang ada di Provinsi Bengkulu. Dan pada bulan Maret 2024, OJK telah menerima 49 pengaduan dari konsumen IJK," sampai Tito.
Dari pengaduan yang diterima OJK Bengkulu tersebut, sebanyak 22 pengaduan dari sektor Perbankan, 12 pengaduan dari Lembaga Pembiayaan, 4 pengaduan dari Asuransi dan 11 Pengaduan Fintech.
"Selain pengaduan dari konsumen, OJK Bengkulu juga menerima 744 layanan permintaan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) baik secara walk in maupun online dari masyarakat," pungkas Tito.