Bisa Nginap dan Makan Gratis, Kepahiang Miliki 2 Rumah Singgah di Palembang

KEPAHIANG RK - Informasi untuk seluruh masyarakat Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Sekarang di Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) sudah adanya 2 unit rumah singgah yang siap untuk melayani masyarakat kabupaten Kepahiang.

Kedua rumah singgah tersebut masing - masing, Rumah Singgah Kito dan rumah singgah peduli. Seluruh masyarakat Kabupaten Kepahiang yang masuk kategori tidak mampu dan melakukan pengobatan di Palembang dipersilakan untuk menginap di kedua rumah singgah tersebut tanpa dipungut biaya dan bahkan mendapatkan makan gratis. 

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kepahiang, Helmi Johan, M. Pd mengatakan, untuk di Palembang sekarang sudah adanya 2 unit rumah singgah. Jika masyarakat Kepahiang kategori miskin dan tengah melakukan pengobatan di Palembang, merasa kesulitan tempat menginap diperbolehkan menginap ke kedua rumah singgah tersebut.

"Kedua rumah singgah tersebut bisa digunakan oleh masyarakat Kabupaten Kepahiang yang tengah menjalani perawatan di Palembang," kata Helmi

Menurutnya, ketika menginap di kedua rumah singgah yang telah disiapkan tersebut, tidak perlu untuk mengeluarkan biaya lantaran gratis. Bukan hanya itu saja, pasien serta keluarga yang tengah menjalani perawatan juga mendapatkan makan gratis.

"Menginap gratis dan akan diberikan juga makan gratis. Sekali lagi kepada masyarakat Kepahiang yang akan melakukan pengobatan ke Palembang terkendala biaya bisa menginap di rumah singgah selama keluarga menunggu perawatan," sampai Helmi.

BACA JUGA:Pembangunan Infrastruktur Tahun 2024 di Kepahiang Hanya Dibiayai DAK

Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat Kepahiang supaya terus menginformasikan masyarakat Kabupaten Kepahiang yang kesulitan pendanaan untuk dilakukan pengobatan atau terlantar.

"Jika adanya masyarakat Kepahiang yang terlantar, atau keluarganya miskin supaya diaporkan ke Dinsos Kepahiang. Karena pihaknya juga sudah bekerjasama dengan sejumlah pihak untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang masuk kategori tidak mampu," demikian Helmi.