Artinya: "Allah adalah Zat yang menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy. Bagimu tidak ada seorang pun pelindung dan pemberi syafaat selain Dia. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan?"
2. Mendidik Anak untuk Mentauhidkan Allah SWT.
Anak-anak harus didik untuk mengingat Allah SWT, sehingga didalam hatinya hanya ada Allah, dan membuatnya ringan ibadah.
Islam dan tauhid tidak bisa dipisahkan, seorang muslim harus mempunyai ketauhidan yang berkualitas. Muslim tidak bisa mengaku Islam, tetapi berserah diri kepada selain Allah.
BACA JUGA:Jual Barang Bukti Sabu 1 Kilogram, Kasat Narkoba Polresta Barelang Dipecat
3. Mengajarkan kepada anak bahwa Allah yang mengatur rezeki
Tidak boleh mengajarkan kepada anak kalau rezeki datangnya dari manusia. Harus memberitahu kepada anak-anak bahwa rezeki datangnya dari Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Hud ayat 6
Artinya: "Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)."
Pendidikan anak dengan kasih sayang ini juga tertuang dalam Al-Qur'an surah Luqman ayat 11, 17 dan 18. Menurut laman Kemenag, pada ayat 11 menjelaskan bagaimana Luqman berlaku lembut dalam menasihati anaknya dengan menggunakan kata, "Wahai anakku.."
BACA JUGA:Pura-pura Kerja Keras Tapi Aslinya Malas, Ini Tanda-tandanya
Begitupun pada ayat 17 dan 18 Luqman mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang dan nasihat ini pun sesuai hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:
"Dari Umar bin Abu Salamah r.a berkata: "Ketika masih kecil aku pernah berada dalam pengawasan Rasulullah SAW dan tanganku bergerak mengulur ke arah makanan yang ada di dalam piring. Maka Rasulullah SAW berkata kepadaku, "Wahai anak, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu."