Radarkoran.com - Ada salah seorang jemaah yang menanyakan kepada Ustaz Malito Junizon M.Pd tentang hukum menyekolahkan anak di sekolah non muslim. Padahal keluarga menganut agama Islam.
Alasan orang tua ingin menyekolahkan anaknya ke sekolahan non muslim karena sekolahan itu disebut lebih baik, universal dan mengikuti perkembangan zaman begitu juga dengan ajaran tata kramanya.
Kata Ustaz Malito, ini adalah tujuan dalam meraih dunia semata. Dengan menyekolahkan anaknya di sekolah non muslim, maka orang tua akan bertanggung jawab dan berhadapan dengan Allah SWT.
"Dia hanya mencari dunia, itu akan dia dapatkan. Tapi orang tua akan berhadapan dengan Allah Azza Wa Jalla. Allah itu berfirman kepada para orang tua yang beriman, wahai orang-orang yang beriman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka," ujar Ustaz Malito.
BACA JUGA:5 Bahan Alami yang Dapat Mengatasi Bau Menyengat Daerah Kewanitaan
"Itu tugas orang tua, bukan hanya mentransfer informasi, bukan hanya memikirkan anaknya lulus, lanjutkan ke kuliah yang favorit, bisa gratis kuliahnya nanti, tapi semua urusan dunia, agama yang inti tidak peduli," tambahnya.
Dengan di sekolahkan di sekolah non muslim, maka anak tersebut tidak akan melihat lingkungannya yang salat maupun mengaji di sekolah tersebut. Ataupun banyak melihat orang-orang yang membuka aurat. Oleh sebab itu, kata ustaz, banyak konsekuensinya.
"Anaknya tidak pernah melihat orang salat di sekolahan tersebut, mungkin dia juga akan melihat orang-orang yang membuka auratnya di sekolah tersebut, jadi ada banyak konsekuensi yang ia harus mempertanggungjawabkan di hadapan Allah," jelasnya.
Lebih lanjut, jika sekolah di sekolah Islam, yang sesuai dengan agamanya, maka akan mendapatkan dua ilmu sekaligus. Jika ilmu umum kurang sempurna, yang terpenting ilmu agamanya sempurna dan bagus.
BACA JUGA:5 Makanan Ini Menjaga Kesehatan Daerah Kewanitaan
"Sekolah Islam dapat dua, dapat ilmu agama, dapat umum. Tapi umumnya enggak terlalu bagus? Alhamdulillah agamanya yang penting bagus. Kalau umumnya bagus, agamanya lemah, apa yang akan terjadi? Jadi koruptor tuh anak. Dia punya ilmu, tapi agamanya lemah," lanjutnya.
Ustaz yang sekaligus Wakil Ketua Bidang Majelis Tabligh dan Lembaga Dakwah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kepahiang itu juga mengatakan, jika orang mengejar dunia, maka agama akan meninggalkannya. Sementara jika orang tersebut mengejar akhirat, maka dunia yang akan mengejarnya.
"Ketahuilah orang yang cari dunia, maka agama akan meninggalkannya. Tapi orang yang cari akhirat, maka dunia akan berlari di balik dia, mengejar dia. Maka ambisikanlah untuk mendapatkan surganya Allah yang luasnya seluas langit dan bumi," ungkap ustaz.
Sekolah yang mengajarkan tentang ke tauhidan, serta ketahuilah sesudah kehidupan di dunia ini masih ada kehidupan yang akan dijalani sesuatu yang kekal abadi. Ini yang perlu disampaikan orang tua kepada anak-anaknya dan itu yang perlu disamakan visi misi dalam keluarga.