Radarkoran.com - Harga komoditas sayuran di Rejang Lebong anjlok. Padahal sebelumnya, harga sayuran di Rejang Lebong masih stabil.
Meski demikian, diperkirakan dalam waktu dua bulan kedepan harga sayur diprediksi akan kembali naik karena banyak petani tidak bisa menanam sayuran.
"Biasanya musim kemarau harga sayuran naik, namun faktanya saat ini malah anjlok. Hal ini dipengaruhi oleh daya beli masyarakat dan juga banyak daerah yang juga panen bersamaan," terang Hendri (27) salah seorang pengepul sayuran di Kelurahan Air Duku Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong.
Dijelaskan Hendri, komoditi sayuran yang anjlok diantaranya tomat yang sudah dibawah Rp 1.000 dari petani ke pengepul, cabai rawit Rp 20.000, cabai merah Rp 25.000, kubis Rp 2.000, terong panjang dari harga Rp 8.000 kini turun menjadi Rp 5.000, sawi manis Rp 1.000 turun dari Rp 2.000 begitu juga dengan sawi pahit.
BACA JUGA:Uji Coba Makan Siang Bergizi Dilaksanakan di Rejang Lebong, Dinas Dikbud Tidak Dilibatkan
"Tomat dibawah Rp 1.000 turun dari Rp 2.000 dari petani ke pengepul dan penjual gudang saat ini hanya Rp 1.200 perkilogramnya, kubis dari Rp 5.000 saat turun menjadi Rp 2.000 perkilogramnya," lanjutnya.
Selain itu kata dia, anjloknya sejumlah harga sayuran ini tidak hanya di Rejang Lebong saja. Harga sayuran anjlok juga disebabkan karena daerah lain yang juga bersamaan panen, ditambah lagi daya beli masyarakat menurun.
"Biasanya musim kemarau harga sayuran naik, ini malah sebaliknya. Namun 2 bulan kedepan harga sayuran ini akan naik cukup sefnifikan karena ada Pilkada serentak 2024 dan saat ini petani banyak yang tidak bisa menanam sayuran," kata Hendri.
Apalagi kata dia, saat ini banyak petani lebih konsentrasi melakukan perawatan dan panen kopi sehingga banyak lahan pertanian sayuran tidak ditanami sayuran sementara waktu.
"Harga sayuran kemungkinan bakal naik lagi, namun tinggal menunggu waktunya saja," singkat Hendri.