Radarkoran.com - Buruknya sistem drainase yang berada di samping taman santoso dan menuju pasar pagi di Jalan Raya Kolonel Santoso Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, sering mengakibatkan banjir di kawasan tersebut ketika hujan datang.
Kondisi ini tetu dikeluhkan pengendara yang melintasi menuju taman santoso maupun ke pasar pagi.
Seperti diungkapkan Eri Pratama, banjir yang terjadi saat hujan deras tidak hanya menyebabkan kerugian materiil saja, sampah yang berserakan di jalan raya yang terbawa air membahayakan pengendara, terutama pengendara roda dua.
"Kondisi genangan air ini jelas mengganggu aktivitas warga yang akan berbelanja ke pasar pagi. Ya penyebab utamanya, tidak berfungsi drainase di depan itu," ujarnya kepada Radarkoran.com, Kamis 17 Oktober 2024.
Menurut Eri, salah satu dampak utama dari drainase tak berfungsi itu pasti banjir dan mengganggu terhadap aktivitas sehari-hari masyarakat.
Pemerintah harusnya tanggap dengan permasalahan seperti ini. Jangan nunggu jatuh korban baru dilakukan perbaikan.
BACA JUGA: Rusak dan Sering Banjir, Trotoar Jalan Nasional di Kepahiang Butuh Perbaikan
"Pemerintah harus cepat memperbaiki masalah ini. Kelihatannya banjir yang terjadi saat hujan deras dan membuat genangan air ini berasal dari saluran drainase, yang fungsinya tidak ada lagi," paparnya.
Sementara itu, Maya warga lainnya mengatakan, kondisi saluran drainase yang tak berfungsi dengan maksimal sudah berlangsung lama. Namun irosnisnya hal tersebut tidak kunjung mendapatkan perbaikan. Padahal lokasi yang tersumbat berada di area pinggir jalan raya.
"Ini sudah sangat lama terjadi, namun hingga kini belum ada perbaikan. Berhubung lokasinya yang berada di samping taman kota, tentunya sangat mengganggu masyarakat umum," katanya.
Maya meminta kepada pihak yang terkait dalam hal tersebut, agar dapat segera menindaklanjuti drainase yang penuh pasir dan tanah itu.
"Mengingat jalan ini bukan hanya untuk segelintir orang saja, segera keruk dan perbaiki drainase yang ada di jalur ini. Ya kalau dibiarkan terus, takutnya pengendara bisa menjadi korbannya," demikian Maya.