Radarkoran.com- Pelaksanaan debat publik perdana tiga Pasangan Calon atau Paslon Bupati/Wabup Pilkada 2024 Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu dilaksanakan, Rabu 6 November 2024 berjalan dengan lancar dan kondusif.
Dalam bebat kandidat ke-3 Paslon bupati/Wabup yakni nomor urut 1 Riri Damayanti John Latif-Ujang Irmansyah, Nomor urut 2 Windra Purnawan-Ramli, serta Nomor 3 Zurdi Nata-Abdul Hafizh sempat 'saling sindir' antara Paslon nomor urut dua dan Paslon nomor urut tiga.
Saling sindir antara Paslon nomor urut 2 dan Paslon nomor urut 3 dalam debat, terjadi ketika pelaksanaan antar Paslon saling melemparkan pertanyaan.
Pantauan Radarkoran.com, ketika pelaksanaan debat di Balroom Hotel Sanghyka, Paslon nomor urut 2 bertanya kepada Paslon nomor urut 3 terkait janji politik lima tahun lalu tentang mendirikan pabrik kopi.
Sementara, sebaliknya Paslon nomor urut 3 bertanya kepada Paslon nomor urut 2 terkait TGR (Tuntutan Ganti Rugi) yang mencapai Rp 11,4 miliar yang ada pada Seketariat Dewan (Setwan) DPRD Kepahiang.
Berkaitan dengan hal tersebut, usai debat Paslon nomor urut 3 Zurdi Nata-Abdul Hafizh mengatakan, hal tersebut terjadi mungkin lantaran dirinya yang merupakan incumbent sehingga diserang. Padahal menurutnya, tugas pokok dari wakil bupati itu berdasarkan UU nomor 23 Tahun 2014 tentang kepala daerah dan dalam pasal 66 itu sebutkan. Terkait dengan pabrik memang ABPD Kepahiang kecil, sehingga sulit untuk mewujudkan hal tersebut (Pembangunan pabrik kopi).
"Sama dengan menepuk air di dulang, tepercik muka sendiri. DPRD itu merupakan bagian dari pemerintahan," tambah Hafizh.
BACA JUGA: Pantun Riri dan Windra pada Sesi Penutup Debat Perdana Pilbup Kepahiang 2024
Dalam pelaksanaan debat, lanjut Paslon nomor urut 3, pihaknya memaparkan visi misi dan program yang linier atau sejalan dengan RPJP Kabupaten Kepahiang 2025-2045.
"Jika kami terpilih nantinya atau diamanatkan oleh masyarakat tinggal menjalani saja sesuai dengan visi - misi dan program yang telah direncanakan," ujar Zurdi Nata.
Sementara itu, Paslon nomor urut 2 Windra Purnawan-Ramli juga memberikan tanggapan. Disampaikan Windra, terkait TGR harus dibayar. "TGR kita bayar, kan tidak masalah. Memang di setiap dinas ada TGR. Seluruh pemerintah di kabupaten/kota Provinsi Bengkulu ada TGR. Kalau ada TGR kita bayar. Tapi kalau janji tidak dipenuhi tinggal masyarakat yang akan menilai," sampai Windra.
Selanjutnya, Windra kembali menyampaikan, jika dipercaya sebagai bupati nantinya maka salah satu program menyediakan ambulan di setiap kecamatan.
"Ada ambulance di setiap kecamatan. Harapan kita nanti, bisa antar jemput. Yang sakit kita jemput, sehat kita antar. Selain itu, gaji tidak akan kita ambil, berikan anak yatim, orangtua jumpo, janda-janda tua. Sekaligus kita bermalam di desa dengarkan aspirasi dan apa yang diharapkan masyarakat untuk ke depan," pungkas Windra.
Sedangkan Paslon nomor urut 1 Riri Damayanti John Latif-Ujang Irmansyah memberikan tanggapan, debat berjalan dengan tertib dan kondusif. Memang beberapa pertanyaan mengulik tentang latar belakang Paslon, namun dia merasa tetap berjalan dengan lancar. Menurutnya, dalam pelaksanaan debat seharusnya mampu mengedukasi para calon pemilih yang ada di Kabupaten Kepahiang.
"Karena debat kandidat merupakan salah satu metode kampanye yang harus dilakukan, sehingga masyarakat bergerak pintu hatinya untuk memilih Paslon berdasarkan gagasan, yang diberikan pada saat debat. Apabila Riang jadi bupati Kepahiang, mudah-mudahan lebih efektif, lebih adil dan bersih dari korupsi," sampai Riri.