Radarkoran.com - SMPN 2 Kepahiang menerapkan metode ujian yang inovatif dalam pelaksanaan Ujian Akhir Semester Ganjil tahun ajaran 2024-2025. Dalam upaya untuk mengakomodasi perkembangan teknologi, siswa diberikan fasilitas laboratorium komputer yang tersedia di sekolah.
Kepala SMPN 2 Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengklu, Edi Suwanto, SE, M.Pd mengatakan, pihaknya memberikan fleksibilitas kepada siswa untuk memilih metode yang paling nyaman bagi mereka dalam pelaksanaan ujian semester ganjil. Dan siswa lebih suka menggunakan fasilitas laboratorium komputer.
Hal ini sejalan dengan visi sekolah untuk mempersiapkan siswa menghadapi era digital dan memanfaatkan teknologi dengan bijak. Setiap harinya, siswa mengikuti ujian untuk dua mata pelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
"Pelaksanaan ujian kita dilakukan dengan ketat sesuai dengan protokol keamanan yang berlaku, termasuk pengawasan ketat dari pengawas ujian dan penggunaan perangkat lunak keamanan untuk mencegah kecurangan," ujar Kepsek Edi Suwanto, Sabtu 30 November 2024.
Menurut dia, inovasi dalam pelaksanaan ujian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknologi siswa dan membiasakan mereka dengan situasi ujian yang lebih mendekati dunia nyata.
BACA JUGA:SMPN 2 Kepahiang Gelar Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja
"Kami percaya bahwa penggunaan teknologi dalam ujian akan membantu siswa mempersiapkan diri untuk tantangan di masa depan," kata Edi lagi.
Sementara itu, Edi menambahkan, siswa yang menggunakan laboratorium komputer dapat mengakses soal ujian secara langsung dari server sekolah. Setiap komputer di laboratorium dilengkapi dengan perangkat lunak keamanan yang mencegah akses ke situs web atau aplikasi selain yang diperlukan untuk ujian.
"Pelaksanaan ujian dengan memanfaatkan teknologi ini mendapat respon positif dari para siswa. Mereka mengakui bahwa komputer dalam ujian memberikan kemudahan dan kenyamanan tersendiri. Diharapkan, inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam memanfaatkan teknologi dalam dunia pendidikan," pungkasnya.