Radarkoran.com - Benarkah gaji guru Pegawai Negeri Sipil (PNS), guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dan guru berstatus honorer naik tahun depan? Apa jawabannya? Ya jelas tidak naik.
Lantaran istilah gaji guru naik, maka semua berlaku secara umum, seluruh guru PNS, PPPK, dan guru honorer akan mendapatkan kenaikan gaji. Contohnya ada pengumuman dari pemerintah bahwa gaji ASN dan TNI/Polri naik 6 persen, maka seluruh ASN serta anggota TNI/Polri akan mendapatkan kenaikan 6 persen dari Gaji Pokok (Gapok).
Sementara, yang disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti dan Presiden Prabowo Subianto saat berpidato pada puncak peringatan Hari Guru Nasional 2024 di Jakarta Timur pada Kamis 28 November 2024, sama sekali tidak menyebutkan istilah gaji guru naik.
Menteri Abdul Mu’ti dan Presiden Prabowo menggunakan frasa 'peningkatan kesejahteraan guru' serta 'tembahan penghasilan guru'. Menteri Abdul dan Presiden Prabowo menyebutkan, guru honorer akan mendapatkan tambahan penghasilan Rp 2 juta. Adapun guru ASN (Guru PNS serta guru PPPK) dapat mendapat tambahan penghasilan satu kali gaji pokok.
BACA JUGA:Perkuat Pengawasan Dana Desa, Mendes Yandri: Jaksa Masuk Desa Cara Bagus
Kemudian Menteri Abdul Mu’ti menyampaikan, tambahan Rp 2 juta hanya guru honorer yang sudah memiliki Sertifikasi pendidik (Serdik). Tambahan Rp 2 juta untuk guru honorer bersertifikasi itu di luar honor yang sudah diterima selama ini. "Dengan dia (Guru honorer, red) punya sertifikasi maka dia dapat tunjangan sertifikasi sebesar Rp 2 juta," sampai Menteri Abdul Mu’ti.
Sedangkan Presiden Prabowo menjanjikan guru honorer non-sertifikasi juga akan mendapatkan tambahan penghasilan. Tapi nominalnya belum ditentukan. Presiden Prabowo mengungkapkan honorer non-sertifikasi akan diberikan bantuan dana tunai melalui transfer perbankan yang sedang dirancang bersama Badan Pusat Statistik (BPS).
"Jumlah penerimanya akan disampaikan pada tahun 2025. Sekarang oleh BPS sedang dihitung dan dicari, baik nama dan alamat persis, siapa yang berhak menerima manfaat tersebut," papar Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo juga menjelaskan, bahwa anggaran untuk kesejahteraan guru ASN dan non-ASN juga dialokasikan untuk kegiatan sertifikasi bagi para guru di seluruh daerah. "Tahun 2025, terdapat 1.932.666 guru yang berserfitikat pendidik, yakni 64,4 persen. Terdapat peningkatan sebanyak 650 guru bersertifikat dibanding tahun 2024," sampainya.
Sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru, sebanyak 806.486 guru ASN dan Non-ASN yang sudah memenuhi kualifikasi pendidikan Diploma IV (D4) atau Sarjana (S1), akan mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG) pada 2025.
Selain itu, pemerintah akan memberikan bantuan pendidikan terhadap 249.623 guru yang saat ini belum punya gelar D4 atau S1, untuk melanjutkan studi mereka.