Radarkoran.com - Seorang remaja putri berumur 13 tahun tewas usai minum jamu kakak ipar.
Hanya saja sejauh ini belum bisa dipastikan penyebab kematian remaja putri 13 tahun tersebut akibat jamu kakak ipar, atau adanya hal lain.
Sebelum meninggal dunia, remaja putri 13 tahun tersebut dibawa ke Rumah Sakit, tapi akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Guna memastikan penyebab kematian remaja putri 13 tahun tersebut, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara untuk dilakukan otopsi.
Remaja putri 13 tahun tersebut bernama, Aisyah Nur Fadilah. Korban ditemukan tewas setelah meminum jamu yang diberikan oleh kakak iparnya. Peristiwa ini terjadi di Jalan Pancausaha, Lorong Wakaf 4, Palembang, dan langsung memicu kehebohan di kalangan warga setempat. Korban ditemukan dalam kondisi terbujur kaku di belakang lemari rumahnya.
Dilansir Radarkoran.com dari bacakoran.co dari kanal youtube Tvonenews, Jumat 20 Desember 2024, sebelum korban meninggal dunia korban sempat terlibat cekcok dengan kakak iparnya. Diduga cekcok tersebut menjadi pemicu tindakan yang berujung pada kematian tragis remaja 13 tahun tersebut. Ibu korban meyakini jika sang anak tewas atau meninggal setelah meminum jamu tersebut.
BACA JUGA:Kepergok Cabuli Anak Bawah Umur, Seorang Pria Tewas Digebuk Massa
"Anak saya sempat terlibat cekcok dengan kakak iparnya, dan beberapa waktu setelah itu, ia mengonsumsi jamu yang diberikan. Kami tak menyangka hal ini berujung pada kematian," ujar Asmawati yang merupakan ibu remaja 13 tahun tersebut.
Setelah kejadian, keluarga korban segera melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Palembang. Petugas langsung melakukan penyelidikan dan mengamankan kakak ipar korban yang diduga terlibat dalam insiden ini.
"Pada saat kejadian, hanya ada dua orang di rumah, yakni korban dan kakak iparnya," ungkap Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol. Harryo Sugihartono.
Disampaikannya, remaja 13 tahun tersebut sempat dibawa ke Rumah Sakit Bari Palembang, akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Guna memastikan penyebab kematiannya, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara Polda Sumsel untuk dilakukan otopsi. Penyelidikan awal menunjukkan bahwa kematian korban bukan disebabkan oleh luka-luka fisik, karena tidak terlihat tanda kekerasan di tubuh korban.
"Kami menduga adanya zat berbahaya dalam jamu yang dikonsumsi korban. Kami sedang menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian ini," sampainya.
Sementara itu, kakak ipar korban yang sempat melarikan diri setelah kejadian, berhasil ditangkap oleh petugas polisi. Pelaku kini dalam pemeriksaan lebih lanjut dan akan dikenakan tindakan hukum yang sesuai jika memang terbukti.