Ini Dampak Mematikan Mesin Mitsubishi Pajero Secara Mendadak

Mitsubishi Pajero --FOTO/TANGKAPAN LAYAR
Radarkoran.com - Mitsubishi Pajero adalah salah satu mobil yang sangat populer di Indonesia, terutama karena kemampuan off-road yang sangat baik dan kenyamanan yang ditawarkan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengemudi, salah satunya adalah tidak mematikan mesin secara mendadak ketika mesin masih beroperasi.
Mengapa Tidak Boleh Dimatikan Mesin?
Mematikan mesin mobil Pajero secara mendadak dapat menyebabkan beberapa masalah. Salah satunya adalah tekanan turbo yang masih tinggi saat mesin dimatikan, yang dapat menyebabkan kerusakan pada bearing turbo.
Selain itu, mematikan mesin secara mendadak juga dapat menyebabkan oli mesin tidak dapat bersirkulasi dengan baik, yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin.
BACA JUGA:Jangan Biarkan Filter Solar Kotor: Ini Dapaknya pada Mobil Diesel
Mematikan mesin diesel secara mendadak, terutama yang dilengkapi turbo, dapat berdampak buruk pada komponen mesin, terutama turbocharger. Hal ini disebabkan oleh terhentinya sirkulasi oli secara tiba-tiba, yang menyebabkan kurangnya pelumasan pada komponen-komponen kritis seperti bantalan turbo.
Perlu diketahui, pompa oli pada mesin diesel digerakkan oleh putaran mesin. Ketika mesin dimatikan secara mendadak, terutama saat putaran tinggi (seperti setelah berkendara dengan kecepatan tinggi), sirkulasi oli akan berhenti seketika. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya pelumasan pada turbocharger, terutama pada bagian bantalan (bearing) turbo, yang dapat menyebabkan keausan prematur dan bahkan kerusakan.
Suhu turbocharger bisa sangat tinggi saat mesin bekerja. Mematikan mesin secara langsung setelah berkendara dapat menyebabkan turbo mengalami perubahan suhu yang drastis. Perubahan suhu yang tiba-tiba ini dapat memicu keretakan pada komponen turbocharger. Dan Turbocharger adalah komponen yang relatif mahal. Kerusakan pada turbocharger akibat mematikan mesin secara mendadak dapat menyebabkan biaya perbaikan yang cukup tinggi.
Selain itu, kerusakan pada turbocharger akibat mematikan mesin secara mendadak dapat mengakibatkan penurunan performa mesin diesel secara keseluruhan.
BACA JUGA:Begini Dampak Filter Solar Kotor dan Cara Mengatasinya
Cara Mengatasi
Untuk menghindari masalah ini, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan membiarkan mesin mobil tetap hidup selama beberapa saat setelah berkendara, sehingga tekanan turbo dapat turun secara perlahan-lahan.
Diamkan mesin pada putaran stasioner (idle) selama beberapa saat (sekitar 20-30 detik) setelah berkendara, terutama setelah berkendara dengan kecepatan tinggi atau bban berat. Hal ini memungkinkan sirkulasi oli mendinginkan komponen turbocharger dan mencegah kerusakan.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan fitur turbo timer yang ada pada beberapa model mobil Pajero, yang dapat membiarkan mesin tetap hidup selama beberapa saat setelah kunci kontak dimatikan.