Radarkoran.com - Himpunan Pengusaha Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI) mendorong realisasi kebijakan penurunan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) dari 10 persen menjadi 7,5 persen di wilayah Bengkulu. Terlebih, penurunan pajak ini menjadi salah satu program prioritas gubernur dan wakil gubernur Bengkulu.
Ketua Umum HPMPI, Steven mengatakan, pihaknya menyambut baik jika program penurunan PBBKB tersebut dapat direalisasikan. Menurutnya, jika kebijakan ini dapat terlaksana, akan sangat berdampak positif bagi ekonomi kerakyatan.
"Kita sudah bersurat kepada gubernur terpilih saat ini untuk berkonsultasi terkait penurunan PPBKB ini. Hal ini menjadi salah satu bentuk kepedulian terhadap masyarakat di Bengkulu, karena selama masyarakat membeli produk BBM dengan harga yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi tetangga," ungkap Steven, Senin 10 Maret 2025.
Ia menambahkan, jika PBBKB bisa diturunkan menjadi 7,5 persen, tentunya akan berdampak pada ekonomi kerakyatan. Hal ini mengingat jika BBM menjadi salah satu komoditas utama yang menjadi penentu harga-harga produk lainnya.
"Nah, di sini kita berharap ekonomi di Bengkulu kembali bergairah karena harga-harga bisa disesuaikan dengan adanya penurunan PBBKB," sampai Steven.
BACA JUGA:Tingkatkan Keamanan, Walikota Bengkulu Minta Setiap RT Pasang CCTV
Penurunan PBBKB ini akan sangat berdampak pada penurunan biaya transportasi dan sektor pendukung pertumbuhan ekonomi lainnya. Untuk itu, kebijakan penurunan PBBKB tersebut didorong agar dapat direalisasikan.
"Jika PBBKB diturunkan, tidak hanya produk-produk yang ada di Bengkulu ya, tapi tiket penerbangan pun bisa turun karena harga avtur juga terpengaruh," ujar Steven.
Untuk diketahui, saat ini harga Pertamax di Bengkulu berada di angka Rp 13.500 per liter. Jika kebijakan PBBKB dapat dikurangi menjadi 7,5 persen, maka harga Pertamax di SPBU diperkirakan turun menjadi Rp 13.200 per liter. Sementara itu, di Pertashop, harga Pertamax yang saat ini lebih tinggi juga akan turun menjadi sekitar Rp 13.100 per liter.
?Steven berharap pemerintah daerah dapat segera merealisasikan kebijakan penurunan PBBKB ini guna meringankan beban masyarakat. Langkah ini tidak hanya menguntungkan konsumen BBM, tetapi juga memberikan dampak positif bagi sektor usaha, transportasi, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
??"Kami berharap pemerintah daerah bisa segera mempertimbangkan dan mengambil langkah untuk menurunkan PBBKB di wilayah Bengkulu. Ini demi kepentingan masyarakat luas dan kemajuan ekonomi Bengkulu," tutupnya.