Jelang Idul Fitri, Kapolres Kepahiang Ingatkan Waspada Peredaran Uang Palsu

Selasa 25 Mar 2025 - 19:33 WIB
Reporter : Jimmy Mahendra
Editor : Epran Antoni

Radarkoran.com- Bahaya peredaran Uang Palsu (Upal) masih mengancam, terlebih menjelang Idul Fitri 1446 H ini, transaksi tunai biasanya akan semakin banyak dari hari - hari biasanya, salah satunya melalui Tunjangan Hari Raya (THR) yang biasanya juga diberikan olwh keluarga atau kerabat secara tunai. Sebelumnya peredaran uang palsu sempat terjadi di Wilayah Hukum (Wilkum) Polres Kepahiang Polda Bengkulu. Bahkan pada pertengahan Juli 2022 lalu, Polres Kepahiang berhasil meringkus 3 terduga pelaku sindikat peredaran uang palsu. Dari tangan para terduga pelaku ini, puluhan juta Upal juga berhasil diamankan sebagai barang bukti.

Sekilas memang terlihat tidak ada bedanya, namun jika diperhatikan dengan seksama ada perbedaan signifikan antara uang yang palsu dan juga asli, bahkan kita semua juga bisa memeriksa keasliannya sendiri agar terhindar dari peredaran uang palsi. Mau tau caranya? 

 

Berikut tips membedakan uang palsu dan asli dari Kapolres Kepahiang, AKBP. M. Faisal Pratama, S.IK, MH dengan menggunakan metode 3 D

D yang pertama yakni Dilihat, Kapolres mengungkapkan bahwa membedakan ciri uang yang palsu dan asli bisa dilakukan dengan sekali lihat saja. Dikatakan Kapolres bahwa pada angka uang pecahan rupiah yang asli terdapat perubahan warna apabila dilihat dari sudut pandang berbeda, bukan cuma itu saja, pada uang yang asli ini setiap detil tulisan dan warna akan terlihat dengan jelas alias tidak buram ataupun pudar. Apabila anda menerima uang yang tidak memiliki karakteristik ini ketika dipandang, maka anda boleh untuk menaruh curiga pada uang tersebut.

"Ada karakteristik pada uang asli yang bisa diperhatikan dengan sekali pandang saja, yaitu ada angka yang bisa berubah warna dan juga setiap detil tulisan atau warna semuanya jelas alias tidak buram," ujar Kapolres.

BACA JUGA:Surplus Dana Sosial, DAPM KMB Bagikan 450 Paket THR Lebaran

Bukan cuma itu saja, pimpinan tertinggi di korps bhayangkara sektor kepahiang ini juga menambahkan bahwa ada D yang kedua untuk memastikan keaslian uang tersebut palsu atau tidak yaitu dengan cara diraba. Dijelaskan Kapolres bahwa uang yang asli memiliki tekstur yang kasar pada gambar utama, lambang negara, nominal angka, huruf terbilang, frasa NKRI serta tulisan BI yang berarti dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

"Apabila uang yang anda raba tersebut terasa halus seperti kertas, maka ini juga patut dicurigai. Karena uang asli memiliki tekstur kasar," sambungnya.

Jika masih ragu, anda juga bisa memastikan keasliannya dengan D yang terakhir yakni diterawang. Khusus untuk metode ini, anda bisa mengarahkan uang tersebut ke arah yang memiliki cahaya yang cukup. Pada sudut - sudut tertentu, ada gambar yang akan muncul ketika uang tersebut diarahkan ketempat yang memiliki cahaya. Pada bagian tertentu akan memperlihatkan gambar berupa gambar siluet pahlawan, pecahan mata uang dan logo Bank Indonesia juga akan terlihat semakin utuh. Apabila Anda tidak menemukan gambar atau siluet apapun ketika diarahkan ke tempat bercahaya, maka sudah bisa dipastikan uang yang anda terima itu bukanlah uang yang asli.

"Cara yang terakhir ini cukup ampuh. Karena ketika diarahkan ke cahaya, pada bagian tertentu akan menampilkan gambar pahlawan, jika tidak ada maka bisa dikatakan uang tersebut palsu," tegasnya.

Sementara itu apabila ada masyarakat yang merasa telah menerima uang palsu dan nerasa dirugikan, masyarakat bisa untuk melaporkan hal tersebut ke SPKT Polres Kepahiang agar ditindaklanjuti. Apabila nantinya pelaku berhasil diamankan, Kapolres memastikan bahwa Polres Kepahiang akan melakukan tindakan sesuai dengan proses hukum yang berlaku.

"Jika ada masyarakat yang dirugikan karena Upal ini, silahkan masukkan laporan ke SPKT Polres Kepahiang. Kami pasti akan lakukan penindakan dan tentunya pelaku akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," demikian Kapolres. 

Kategori :