Radarkoran.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu terus mendorong menaikkan standar pelayanan dan fasilitas yang ada di Rumah Sakit M. Yunus (RSMY) Bengkulu.
Salah satu langkah strategis yang diambil Pemprov Bengkulu dalam menaikkan standar pelayanan RSMY yakni dengan memperluas dan memperbaiki fasilitas rawat inap agar lebih nyaman dan representatif bagi para pasien.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan mengatakan, peningkatan fasilitas RSMY Bengkulu akan mulai direalisasikan tahun ini.
"Tahun ini kami mengalokasikan anggaran untuk RSUD dr. M. Yunus, agar setiap tahun perhatian terhadap rumah sakit ini semakin meningkat," kata Helmi Hasan.
Berdasarkan evaluasi terhadap kondisi rumah sakit serta laporan dari Direktur Utama RSUD dr. M. Yunus, terdapat sejumlah aspek yang perlu dibenahi untuk mengoptimalkan peningkatan pelayanan rumah sakit. Perbaikan ini mencakup peningkatan sarana dan prasarana rawat inap, sekaligus penguatan kualitas SDM dan tenaga medis agar pelayanan kesehatan semakin optimal.
"Sebagai rumah sakit pelayanan publik, banyak masyarakat yang mengeluhkan fasilitas dan layanan saat kami turun ke lapangan. Dan kita berkomitmen mengatasi persoalan yang ada," ujarnya.
BACA JUGA:Soal Kepala Daerah yang Diusung Pindah ke PAN, Ini Tanggapan Golkar Bengkulu
Sementara itu, Direktur Utama RSMY Bengkulu, Ari Mukti Wibowo menyampaikan komitmennya untuk mengoptimalkan potensi rumah sakit sesuai dengan konsep "Bantu Rakyat" yang dicanangkan Gubernur Bengkulu.
"Kami berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan yang lebih optimal dan profesional bagi masyarakat Bengkulu," tegasnya.
Untuk optimalisasi RSMY Bengkulu, di tahun 2025 ini diusulkan anggaran sebesar Rp 48,6 miliar. Anggaran ini mencakup berbagai proyek strategis seperti pembangunan Gedung PJT Tahap 2 - Rp17,8 miliar, renovasi Gedung Fatmawati & Pembangunan Jembatan Penghubung sebesar Rp9,7 miliar, renovasi Gedung Poliklinik sebesar Rp3,6 miliar, pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) Pendukung & Program Prioritas Jantung sebesar Rp16,9 miliar, serta pembangunan Rumah Singgah sebesar Rp422 juta.
"Untuk peningkatan sarana prasarana serta pengembangan SDM akan dilakukan secara bertahap," ujar Ari.