Harga Cabai di Kepahiang Anjlok: Petani Terancam Merugi

Jumat 11 Jul 2025 - 17:39 WIB
Reporter : Suhay Putra
Editor : Epran Antoni

Radarkoran.com- Harga cabai merah keriting di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu anjlok. Kondisi ini membuat sebagian besar petani cabai merugi. Petani berharap pemerintah segera memberikan solusi untuk mengatasi permasalah ini. Sehingga harga cabai pada kalangan petani dapat kembali stabil.

Serikat Petani Cabe Kepahiang asal Ujan Mas Atas, Ishak mengatakan, harga cabai ditingkat petani terjun bebas hingga 70-80 persen. Kondisi tersebut telah terjadi sejak hampir satu bulan belakangan dan kian parah dua pekan terakhir. Akibatnya, petani mengalami kerugian, karena tidak sesuai dengan biaya operasional yang dikeluarkan.

"Harga cabai merah keriting tingkat petani saat ini turun," sampainya. 

Ishak membeberkan semula harga jual cabai dari petani ke tengkulak mencapai Rp 50.000 sampai Rp 60.000 per kilogram. Kondisi tersebut berlangsung sejak momentum Natal dan Tahun Baru 2025 dan masih berlangsung sampai Januari 2024 tahun lalu. 

Sedangkan saat ini harga beli cabai petani dari pengepul hanya Rp 15.000 hingga 20.000 per kilogram. Sepengetahuan petani merosotnya harga cabai lokal dipengaruhi banyaknya pasokan cabai dari luar daerah.

BACA JUGA:Melirik Ketangguhan Baby Land Cruiser: Ampuh Hadapi Kondisi Ekstrem dan Tekanan Berat

BACA JUGA:Gara-gara Ini Polres Kepahiang Tambah Jam Kerja

Di sisi lain lanjut dia, petani juga khawatir akan rugi. Karena saat ini biaya produksi telah meningkat akibat tingginya harga pupuk dan obat-obatan untuk tanaman. Belum lagi ditambah adanya serangan hama seperti lalat buah serta hama patek cabai. Atau penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici atau Gloesporium piperatum. 

"Dengan harga yang anjlok saat ini, kemungkinan besar petani akan merugi. Kita berharap pemerintah bisa turun dan bisa mengatasinya," demikian Ishak.

Kategori :