Radarkepahiang.Bacakoran.co - Pendidikan karakter menjadi salah satu urgensi pendidikan di Indonesia, di tengah gempuran perkembangan teknologi saat ini. Oleh sebab itu, para dewan guru SDN 09 Tebat Karai Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu saat ini gencar memberikan dan mengenalkan pendidikan karakter pada siswa-siswinya sejak dini.
Hal itu perlu dilakukan, kata Kepala SDN 09 Tebat Karai Rusti Erna, agar peserta didik memiliki kepribadian yang luhur sesuai dengan nilai-nilai agama dan Pancasila. Untuk itu diperlukan beragam bentuk program maupun kegiatan ekstrakulikuler yang mendukung terlaksananya pendidikan karakter bagi peserta didik khususnya di jenjang sekolah dasar.
"Diera serba teknologi seperti saat ini, perilaku anak sangat rentan terpengaruh oleh hal-hal negatif seperti pada hanhphone. Mudahnya menjangkau akses luar, sering kali terjadi penyalahgunaan oleh anak. Maka peran serta orangtua dan guru sangatlah berpengaruh pada tumbuh kembang anak," sampai Rusti Erna, Sabtu 17 Februari 2024.
Salah satu program yang dijalankan oleh SDN 09 Tebat Karai yang juga dipercaya sebagai Sekolah Penggerak tersebut, yaitu program P5 dengan metode Merdeka Belajar.
Sedangkan untuk ekstrakulikuler, sejauh ini telah terbukti menumbuhkan karakter anak dengan berhasilnya sekolah tersebut menjuarai berlagam perlombaan baik di daerah hingga tingkat provinsi.
BACA JUGA:SDN 09 Tebat Karai Terapkan P5 Kurikulum Merdeka Belajar
"Kami selalu berupaya menjadikan peserta didik kami tumbuh dengan karakter yang dimiliki. Untuk mencapai itu, beragam kegiatan sekolah selalu kami berikan kepada anak untuk bisa diikiuti sesuai dengan bakat yang dimiliki. Contohnya ekstrakulikuler yang kami wadahi untuk anak yaitu Drum Band, Pencak Silat, Seni Tari, Seni Musik dan banyak lagi," jelas Rusti Erna.
"Dengan menjalankan program belajar yang tepat dan memperbanyak kegiatan ekstrakulikuler, maka kami yakin para siswa-siswi akan fokus terhadap pentingnya pendidikan. Sehingga dengan berlahan akan tumbuh sesuai karakter yang dimiliki peserta didik," demikian Rusti Erna meyakini.