Radarkepahiang.bacakoran.co - Masih menyisakan duka yang mendalam bagi warga Desa Simpang Kota Bingin Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, khususnya bagi keluarga korban penganiayaan berat yang menyebabkan korban Rodes (43) meninggal dunia, Sabtu 23 Maret 2024.
Korban Rodes meninggalkan 2 putri yang salah satunya masih balita. Kemudian antara korban dan tersangka bacok ini masih keluarga. Serta tersangka dengan korban, juga berteman baik. Tersangka RB juga sering berkumpul bersama warga desa untuk bermain billiard.
Sementara itu Rodes juga dikenal oleh warga desa setempat berprilaku baik kepada setiap orang. Hal itu disampaikan oleh Kepala Desa Simpang Kota Bingin, Supriadi kepada Radarkepahiang.bacakoran.co, Minggu 24 Maret 2024.
Diterangkan Kades Simpang Kota Bingin ini, korban Rodes adalah warga Desa Rimbo Recap Kabupaten Rejang Lebong. Kedatangannya ke Desa Simpang Kota Bingin bertujuan untuk mancing di kolam milik orang tua tersangka RB. Keseharian korban lanjut Kades, selama ini dikenal dengan pribadi yang baik dan tidak memiliki musuh.
"Korban ini berdomisili di Desa Rimbo Recap, memang sering datang ke sini, sebab ini desa asalnya. Dia datang untuk mancing ikan. Ya keseharian korban ini memiliki usaha batu bata dan usaha angkutan batu dan pasir. Kejadian ini tentu membuat warga geger, selain mereka ini dikenal sebagai teman, antara korban dan tersangka juga memiliki hubungan keluarga," sampai Kades Supriadi.
Lebih lanjut Kades Supriadi menerangkan, korban sudah tidak menetap lagi di Desa Simpang Kota Bingin sejak tahun 2015 lalu atau setelah dia menikah.
"Setahu kami, korban memiliki 2 anak, semuanya putri. Untuk yang tua masih bersekolah. Sedangkan yang kecil, itu masih balita. Orang tua korban masih tinggal di Desa Simpang Kota Bingin," ujar Kades Supriadi.
Sementara berbeda dengan korban, tersangka RB yang sempat mengamuk dan melukai warga lainnya pascapenganiayaan terhadap korban, sejak akhir tahun 2022 lalu tinggal dan menetap di kediaman orang tuanya di Desa Simpang Kota Bingin. Keseharian tersangka juga dikenal baik dan suka bercanda dengan teman-temannya.
Namun, dikatakan oleh Sekdes Simpang Kota Bingin, Arlis Fajri, tersangka RB memang memiliki riwayat gangguan kejiawaan dan sempat mendapatkan perawatan di RSKJ Soeprapto Bengkulu, tepatnya pada tahun 2022 lalu.
Sekitar 1 Bulan mendapatkan perawatan, lanjut Sekdes Arlis, tersangka RB dibawa pulang ke rumah orang tuanya. Untuk mengisi kesehariannya, tersangka RB bekerja sebagai penjaga kolam milik orang tuannya.
"RB juga dikenal baik, selama tinggal di sini normal-normal saja. Namun memang menurut cerita yang berkembang, RB sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit khusus kejiwaan, pascadirinya pada tahun 2022 lalu sempat ingin membakar tempat tinggalnya yang terletak di Desa Air Lanang Kabupaten Rejang Lebong," kata Sekdes Arlis.
BACA JUGA:Makan Otak Korban dan Tangan Putus, Pengakuan Tersangka Pembacok Warga Simpang Kota Bingin Kepahiang
Masih berdasarkan cerita Sekdes Arlis, RB sendiri sebelumnya juga sudah memiliki istri dan mempunyai 2 orang anak. Namun setelah sering berprilaku tidak normal seperti sering mengamuk, dari akhir tahun 2022 dirinya sudah tidak serumah lagi dengan istri dan anak-anaknya. Untuk istri dan anak-anaknya, hingga sekarang masih menetap di Desa Air Lanang Kabupaten Rejang Lebong.
Selama menjadi penjaga kolam, sambung Sekdes Arlis, RB tak pernah melakukan perbuatan-perbuatan aneh. Selanjutnya antara RB dan korban juga dikenal berteman baik. Bahkan tak jarang selain menjaga kolam, RB juga sering berkumpul bersama warga desa untuk bermain billiard.