Alhamdulillah! Kopi di Kepahiang Naik Lagi, Ini Harga Terbaru

Rabu 17 Apr 2024 - 21:11 WIB
Reporter : Epran Antoni
Editor : Candra Hadinata

Radarkoran.com - Harga kopi yang merupakan komoditi unggulan di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu kembali mengalami kenaikan. Jika sebelumnya harga kopi Rp 54 ribu hingga Rp 55 ribu per Kilogram, kini harga kopi naik lagi nyaris menyentuh angka Rp 60 ribu, tepatnya Rp 58 ribu per Kilogram.

Bukan tidak mungkin, dalam waktu dekat harga kopi di daerah ini kembali naik. Karena berkaca dari sebelumnya, kenaikan harga kopi yang terjadi saat ini hanya berselang tak lebih dari sebulan dari kenaikan harga sebelumnya. Terlebih, sejak beberapa bulan terakhir harga kopi tidak pernah turun melainkan selalu naik.

Salah satu toke kopi terbesar di Kabupaten Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.IP yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Kepahiang menyampaikan, sajauh ini belum ada tanda-tanda akan terjadi penurunan harga kopi, termasuk di Kabupaten Kepahiang. Sebaliknya harga kopi terus naik walaupun kenaikannya tak langsung meroket mencapai puluhan ribu dari harga sebelumnya. 

"Untuk per Kilogramnya, sekarang harga kopi sudah diangka Rp 58 ribu. Dan ini bisa saja terus mengalami kenaikan kedepannya. Harga kopi saat ini dapat dikatakan yang termahal sepanjang sejarah, khususnya di daerah kita ini," ucap Zurdi Nata. 

BACA JUGA:DPRD Dukung Investor dari Turki Bangun Pabrik Kopi dan Lada di Kepahiang

"Kalau saat ini harga kopi naik Rp 3 ribu hingga Rp 4 ribu per kilo, dari harga sebelumnya Rp 44 ribu hingga Rp 55 ribu menjadi Rp 58 ribu. Jadi harganya hampir menyentuh Rp 60 ribu per kilo pascalebaran idul fitri," sambung Zurdi Nata. 

Lebih lanjut Zurdi Nata menyampaikan, harga kopi Rp 58 ribu per Kilogram tersebut merupakan untuk jenis kopi kualitas terbaik atau kualitas super. Kopi kulitas terbaik atau super adalah kopi dengan tingkat kelembaban atau kadar air yang rendah serta tidak banyak campuran kulit dan campuran kopi rusak. 

"Jadi perlu dipahami juga, tidak semua harga kopi Rp 58 ribu perkilonya. Harga tersebut hanya untuk kopi dengan kualitas terbaik atau super saja. Untuk  

kopi dengan kualitas di bawah itu (Dibawah super, red) maka harganya juga tidak mencapai Rp 58 ribu per kilo," papar Zurdi Nata. 

Karena itu, Zurdi Nata pun mengingatkan kepada petani kopi di Kabupaten Kepahiang agar menjaga kualitas kopi yang dipanen, sehingga bisa dijual dengan harga super bukan kopi asalan.

"Jaga kualitasnya, jangan jual kopi asalan, kalau mau harga jualnya tinggi. Selain itu, kalau petani menjaga kualitas kopinya, maka nama kopi di daerah kita akan selalu baik dan lebih baik lagi kedepannya. Hal ini tentu berpengaruh terhadap harga kopi petani kita sendiri nantinya," ujar Zurdi Nata.

Dia menambahkan, apabila dilihat dari hasil produksi kopi petani khususnya di Kabupaten Kepahiang saat ini, kenaikan harga kopi yang terjadi, tidak diiringi dengan hasil produksi kopi yang meningkat. Karena secara global hasil produksi kopi di Kabupaten Kepahiang mengalami penurunan mencapai 30-40 persen. 

"Kalau kita lihat hasil produksi kopi di daerah kita memang menurun disaat kondisi harga yang sekarang terus mengalami kenaikan. Itu saya rasakan ketika menerima hasil produksi kopi dari petani," terang Wabup.

BACA JUGA:Harga Kopi Mahal, Petani Pungguk Beringang Sumringah

Terlepas dari itu, Zurdi Nata tetap berpesan agar petani tidak patah arang dengan hasil produksi kopi yang sedang menurun. Karena dia meyakini, apabila perawatan kebun kopi dilakukan dengan baik secara berkelanjutan, maka akan diiringi dengan hasil produksi yang baik pula kedepannya.

Kategori :