Radarkoran.com - Satuan pendidikan madrasah pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepahiang tetap mengedepankan adat dan budaya daerah. Salah satunya dengan mengimplementasikan seni tari pada mata pelajaran seni budaya yang dilakukan oleh MIN 1 Kepahiang.
Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri atau MIN 1 Kepahiang Husni Tamsil ,S.Pd menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada guru pembimbing dan pelajar kelas VI yang sudah memberikan penampilan yang luar biasa. Melalui praktik seni budaya tersebut menjadi bagian satuan pendidikan madrasah untuk mengimplementasikan adat dan budaya daerah.
"Terimakasih kepada seluruh peserta didik kelas enam yang telah menunjukkan aksinya di panggung. Insyaallah dengan ide-ide kreatif seperti ini dapat menumbuhkan semangat dan menjadi contoh bagi peserta didik yang lain. Pemilihan tema tari ini, di samping sebagai bentuk pelestarian budaya, juga sebagai opsi yang tepat dari guru seni budaya sebagai ajang untuk melatih keberanian peserta didik tampil di hadapan orang banyak," jelas Husni.
Sementara itu, Guru Seni Budaya Okta Risandi, menjelaskan bahwa ujian praktik tari tradisional sengaja dipilih agar pelajar kelas VI MIN 1 Kepahiang dapat melestarikan jenis tari tersebut. Peserta Didik VI MIN 1 Kepahiang yang mengikuti ujian praktik mempersembahkan berbagai macam tari tradisional. Itu bagian dari melestarikan budaya nusantara.
BACA JUGA:MIN 01 Kepahiang Ajarkan Peserta Didik Kebaikan Memaafkan
"Sebelum tampil, peserta didik kelas VI diberikan materi terlebih dahulu tentang tari beserta gerakannya, kemudian mereka dilatih berulang-ulang saat mata pelajaran seni budaya berlangsung. Sehingga ketika tampil, mereka sudah tidak canggung lagi," ujarnya.
Ada beberapa kriteria penilaian pada ujian praktik ini, diantaranya wirama, wiraga, dan wirasa. Wirama adalah keterampilan gerak dan motorik.
Wiraga adalah ketepatan gerak dengan nada atau tempo lagu. Sedangkan, wirasa adalah harmonisasi wirama dan wiraga. Kesesuaian kostum juga bagian dari penilaian.