Turun Hingga Rp 5 Ribu: Segini Harga Cengkeh di Kabupaten Kepahiang

Harga Cengkeh di Kepahiang--JIMMY/RK
Radarkoran.com-Harga Cengkeh di Kabupaten Kepahiang mengalami penurunan drastis saat ini. Bagaimana tidak, salah satu bumbu dapur yang paling dicari masyarakat ini, mengalami penurunan harga hingga mencapai Rp 10 ribu. Ini disampaikan langsung oleh Herman Toni, petani cengkeh di Desa Air Selimang, Kecamatan Seberang Musi. Ia menjelaskan bahwa harga cengkeh sendiri, saat ini mengalami penurunan pesat jika dibandingkan dengan beberapa bulan lalu.
Untuk 1 kilogram, harga cengkeh saat ini hanya Rp 75 ribu. Jika dibandingkan beberapa bulan lalu yang mencapai Rp 80-an ribu, harga cengkeh mengalami penurunan sekitar Rp 5 ribu lebih di tingkat petani.
BACA JUGA:Sampah Menumpuk di Belakang Plang Imbauan: Bupati Kepahiang Zurdi Nata Instruksikan Ini
"Kita jual ke pengepul, dan nanti dibawa ke Jawa atau daerah lain. Untuk oerbandingan harganya dengan bulan lalu, mengalami penurunan pesat, bisa mencapai Rp 5 ribu lebih," ujar Herman.
Di sela sesi wawancara, Herman tampak tengah menjemur cengkeh di halaman rumahnya. Cengkeh yang tampak sudah menghitam ini diratakan diatas alas karung goni, agar mendapatkan sinar matahari secara maksimal. Penjemuran di bawah sinar sangat penting, agar cengkeh menjadi kering, dan membuat aroma dan rasanya lebih keluar.
Cengkeh yang kering juga membuatnya lebih ringan, sehingga mudah dalam penyimpanan dan pengangkutan.
BACA JUGA:Jual-beli Kopi di Kepahiang Terancam Denda Hingga Puluhan Juta: Jika...
"Cengkeh ini sangat penting untuk bumbu dapur, atau untuk rokok," jelasnya.
Meski harga turun, Herman dan beberapa petani lain di Desa Air Selimang masih menanam dan merawat cengkeh, meski tidak dalam jumlah besar. Selain cengkeh, masyarakat petani juga masih memiliki kebun kopi.
"Harapan kita, tentu harga cengkeh bisa naik lagi. Minimal sampai Rp 80 ribu lagi," demikian Herman.