Radarkoran.com - Harga Pepaya California di Kepahiang Provinsi Bengkulu terus anjlok. Bahkan Senin 6 Mei 2024, harga Pepaya California di tingkat petani Kepahiang sudah menyentuh angka Rp 300-Rp 500 per kilogram. Bahkan dengan kondisi yang ada, banyak petani terpaksa memilih untuk membuang Pepaya California untuk pupuk maupun pakan ternak.
Turunnya harga Pepaya California di Kepahiang sudah terjadi setelah lebaran Idul Fitri lalu. Hingga kini harganya justru terus menurun. Padahal sudah banyak masyarakat Kabupaten Kepahiang yang berpindahhaluan menanam Pepaya California karena tergiur dengan harga jualnya yang pernah mencapai Rp 4.000 - Rp 5.000 per kilogramnya.
"Sejak sesudah lebaran (Idul Fitri, red) harga Pepaya California anjlok sampai 80 persen. Saat ini harganya kisaran Rp 300-Rp 500 per kilogram. Kami berharap harganya tidak semakin turun," ungkap Gusti, salah satu petani Pepaya California di Desa Tertik Kabupaten Kepahiang, Senin 6 Mei 2024.
Menurutnya, anjloknya harga Pepaya California tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Pertama karena saat ini di Provinsi Lampung sedang memasuki panen raya, sehingga Pepaya California dari Bengkulu kalah saing. Kemudian faktor kedua memang karena menurunnya permintaan.
Selama ini, lanjut Gusti yang memiliki 4 hektare kebun Pepaya California ini, permintaan buah tersebut tidak hanya memenuhi permintaan pasar lokal namun juga dikirim hingga Jakarta.
"Bahkan ada informasi pepaya asal Lampung juga diekspor ke Singapura dan Malaysia, lewat bandar besar. Setiap minggu mereka bisa panen 4 ton," ucapnya.
Gusti menambahkan, dirinya tidak bisa menahan atau menunda panen dengan menunggu harga naik, sebab buah itu mudah rusak. Dengan demikian, ketika buah sudah terlihat ranum, langsung dipetik. Menurutnya sepanjang Desa Tertik hingga Desa Penanjung Panjang saat ini terdapat puluhan hektare kebun pepaya California.
Akibat kondisi saat ini, banyak petani yang terpaksa membuang atau membiarkan pepaya busuk di pohon. Hal itu disebabkan petani tidak bergairah memanen karena harga anjlok.
"Sekarang panen raya, sehingga pasar penjualan kepada pengempul banjir pepaya. Karena banyak yang tidak terserap di jual keluar daerah, akhirnya dibiarkan saja di pohon, ada juga yang digunakan pakan ternak," singkatnya. (hay)