Sementara itu, Direktur Akar Global Inisiatif Provinsi Bengkulu, Erwin Basrin mengatakan, pihaknya mendorong agar masyarakat di daerah khususnya yang bekerja sebagai petani untuk dapat mengubah pola bertaninya.
Pergeseran cara bertani yang dilakukan oleh masyarakat seperti melihat pertanian itu sebagai kebutuhan pasar, tidak sebagai kebutuhan mencukupi kehidupan sehari-hari, sehingga terjadi bencana kekurangan pangan.
"Kita melihat banyak terjadi kekurangan pangan baik itu terjadi kepada masyarakat punya lahan apalagi yang tidak punya lahan. Selama ini mereka tanam yang dibutuhkan pasar untuk dijual, selanjutnya dibelikan sumber pangan. Sehingga kita lihat ini ada yang tidak sesuai, untuk itu kita coba kolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk diselesaikan, dengan mengedukasi masyarakat," singkat Erwin.