Radarkoran.com - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, mendukung penuh percepatan penurunan stunting di daerah ini. Salah satunya melalui cara memaksimalkan penerapan Aplikasi Suscatinting. Yakni aplikasi khusus calon pengantin mencegah stunting yang diluncurkan oleh Poltekes Kemenkes Provinsi Bengkulu.
Bersamaan dengan hal itu, Senin 20 Mei 2024 Kantor Kemenag Kepahiang menerima kunjungan dari tim penelitian Dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu. Kunjungan yang dilakukan tersebut terkait dengan dukungan dan izin penelitian penggunaan Aplikasi Suscatintin. Aplikasi yang berarti Kursus Calon Pengantin Cegah Stunting, merupakan pembekalan bagi calon pengantin sebagai upaya Pencegahan Stunting pada Calon Pengantin, yang bertujuan mencegah munculnya stunting sejak Prakonsepsi pada Provinsi Bengkulu.
"Harapannya, penggunaan aplikasi ini mampu membantu penurunan stunting. Ada beberapa kabupaten yang akan menjadi target program di tahun ini dan Kabupaten Kepahiang salah satunya. Melalui Kemenag Kepahiang, kami akan melanjutkan penelitian ke 3 KUA yang telah terpilih untuk mendapatkan akses kepada program Bimbingan Perkawinan (Bimwin) yang diberikan calon pengantin," sampai perwakilan Tim Penelitian Aplikasi Suscatinting Poltekes Kemenkes Bengkulu, Lela Hartini, S.ST, M.Kes.
BACA JUGA:Rembuk Stunting, Komitmen Turunkan Persentase Balita Stunting 2 Persen Setiap Tahun
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepahiang Drs. Albahri, M.Si, melalui Kepala Subbagian Tata Usaha, Abdullah, S.Ag menyambut baik program penelitian Poltekkes Kemenkes Bengkulu ini. K depan Kemenag Kepahiang semakin besar perannya dalam Percepatan penurunan Stunting yang merupakan program nasional.
"Kami sangat mendukung program ini mengingat manfaatnya untuk masyarakat, terutama calon pengantin. Semoga kegiatan penelitian berjalan lancar," sampai Abdullah.
Untuk diketahui, Ketua Tim Penelitian Aplikasi Suscatinting Poltekkes Kemenkes Bengkulu menyebutkan bahwa dasar pelaksanaan program yaitu PERPRES Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Adapun penggunaan aplikasi berbasis android dipilih untuk memudahkan akses mengingat pada era sekarang banyak masyarakat menggunakan smartphone berbasis android.