Termasuk dengan kawasan perkebunan yang bermasalah lainnya, seperti HGU bermasalah, HGU habis pakai, lahan terlantar, konflik lahan dan lainnya.
BACA JUGA:Bantuan PSR Petani Sawit Bengkulu Baru Terealisasi 15 Persen
"Untuk Bengkulu saya kira nanti coba dikumpulkan melalui GAPKI, di perusahaan mana sajayang terkendala. Misalnya ada 6 sampai 7 perusahaan dengan luasan sekian, ini bisa kita carikan solusinya karena ada mekanisme yang diikuti. Tapi sekarang kesannya lama, karena kita bergeraknya tidak sistematis dan sendiri-sendiri," tambah Gubernur.
Mengakhiri sambutannya, Rohidin menyambut baik kegiatan musyawarah dan pelantikan pengurus GAPKI Bengkulu.
"Prinsip saya menyambut baik dengan kegiatan musyawarah seperti ini dan pelantikan, selamat bagi pengurus dan selamat bertugas," singkatnya.
Terpisah, Ketua GAPKI Provinsi Bengkulu terpilih, Wiwin K mengatakan, setelah dilantik pihaknya akan melakukan koordinasi kinerja kepada seluruh jajaran pengurus yang sudah terbentuk masing-masing bidang.
"Kita akan menjalankan semacam program untuk tahun 2024, baik yang diamanatkan GAPKI pusat maupun program yang akan kita kombinasikan dengan target program yang ada di Provinsi Bengkulu. Apalagi pak gubernur sudah sangat mendukung GAPKI, Mudah-mudahan kita bisa bersinergi dengan pemerintahan Provinsi Bengkulu untuk memajukan perkebunan sawit Bengkulu," tutupnya.