Radarkoran.com - Kabar maraknya kasus bunuh diri didalam lingkungan keluarga akibat masalah kesehatan mental memang sangat mengkhawatirkan. Seperti peristiwa tragis yang terjadi di Desa Talang Tige Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang.
Informasi beredar, kejadian tragis menyebabkan dua nyawa melayang yang merupakan seorang ibu dan anak kandung yang masih berusia Balita itu korban bunuh diri. Kejadian ini viral dan menjadi perbincangan di jagat maya. Sayangnya di media sosial masih banyak yang tega menyebarkan foto dan potongan video mayat ibu dan balita tersebut
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang Dr H Tazri Fauzan, SKM. M.Kes menuturkan, Aksi bunuh diri tak mengenal status sosial ataupun pangkat seseorang. Mulai dari laki-laki atau wanita, tua-muda, masyarakat dengan kelompok terdidik, hingga para pelajar dapat melakukannya. Alasannya pun beragam.
"Bisa dari masalah keluarga, tekanan hidup, pekerjaan, terlilit utang, hingga terkait penyakit yang tidak kunjung sembuh," Kata Kadis Kesehatan Kabupaten Kepahiang kepada Radarkoran.com Minggu, 14 Juli 2024.
BACA JUGA:Laki-laki Gantung Diri di Kepahiang Merupakan Warga Empat Lawang
Dr Tazri menyebut ketidakmampuan orang untuk menghadapi konflik-konflik dalam kehidupan dapat mendorong orang pada titik putus asa dengan hidupnya sendiri.
Aksi percobaan bunuh diri biasanya tidak langsung tiba-tiba. Namun terdapat sejumlah gejala yang dialami oleh orang tersebut. Sebab rasa kerentanan dimulai dari rasa putus asa, tak berdaya, tidak punya kendali hingga tidak memiliki kontrol
"Dan kayaknya tidak ada jalan keluar lain, "Aku menyerah, aku capek dengan hidup ini,"ucapnya
Itu adalah awalnya rasa itu muncul, dari situ kemudian muncullah,
"Kalau gitu apa aku udahin aja?" Nah itu kita sebutnya adalah suicidal thought," ujar dia.
Menurut dia, kepedulian orang sekitar hingga masyarakat akan aksi percobaan bunuh diri dapat membantu sebagai langkah awal pencegahan. Selanjutnya untuk masyarakat dapat mengajak bicara atau ngobrol kepada yang bersangkutan.
"Kemudian kalau kita kenal keluarganya, cobalah kasih tahu ke keluarganya. Agar keluarganya jadi lebih aware lagi, bahwa ini adalah hal serius. Selain itu, pencegahan dan deteksi dini bisa dibawa ke puskesmas selanjutnya profesional psikolog, psikiater, kasih tahu," sambungnya.
Dr Tazri menyebut keluarga juga menjadi salah satu faktor yang dapat membuat orang berpikir ulang atau pencegah untuk melakukan bunuh diri. Sebab seseorang akan berpikir ulang dampak atau trauma yang akan ditimbulkan untuk keluarga
"Kesehatan mental yang selanjutnya sampai ada niat bunuh diri akibat permasalahan, itu ada hubungannya dengan pembentukan karakter. Berarti sedini mungkin harus ditanamkan untuk pendidikan karakter bagi anak anak kita dan untuk orang dewasa pun,"ucapnya.
BACA JUGA:Diduga Ribut dengan Istrinya, Pria di Kepahiang Gantung Diri di Batang Jambu