Radarkoran.com - Pemerintah Desa Daspetah Kecamatan Ujan Mas melaksanakan rembuk stunting dengan memfokuskan kepada pencegahan dan penanganan.
Kades Daspetah Sahyar menekankan, pentingnya rembuk stunting sebagai upaya kolektif untuk mencegah terjadinya stunting pada anak-anak di Desa Daspetah.
"Stunting adalah masalah serius yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, rembuk stunting ini menjadi langkah awal yang penting untuk memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan asupan gizi yang cukup dan perawatan kesehatan yang memadai," ujar Sahyar, Kamis 15 Agustus 2024.
Lanjut Sahyar, rembuk stunting ini menghasilkan beberapa langkah strategis untuk pencegahan dan penanganan stunting di Desa Daspetah. Langkah pertama adalah peningkatan akses layanan kesehatan melalui optimalisasi peran posyandu dan puskesmas dalam memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, termasuk pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin.
BACA JUGA:Pencuri Bendera Merah Putih Beraksi di Daspetah, Sasar Lokasi di Pinggir Jalan
Selain itu, kampanye gizi seimbang dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil akan dilakukan bekerja sama dengan kader posyandu dan PKK desa.
Program edukasi dan penyuluhan mengenai pentingnya asupan gizi yang baik, kebersihan lingkungan, dan perilaku hidup sehat kepada masyarakat desa juga menjadi prioritas. Edukasi ini akan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mencapai efektivitas yang lebih tinggi.
"Posyandu adalah garda terdepan dalam pencegahan stunting dan pemantauan kesehatan ibu dan anak. Kita harus memastikan posyandu-posyandu kita berfungsi dengan baik, memiliki fasilitas yang memadai, dan didukung oleh tenaga kesehatan yang kompeten," tegas Sahyar
Selain itu, Sahyar juga menyoroti pentingnya keberadaan posyandu remaja dalam mencegah terjadinya pernikahan dini.
BACA JUGA:Balai Desa Daspetah Bersolek Sambut Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79
"Posyandu remaja tidak hanya berperan dalam memberikan edukasi kesehatan bagi para remaja, tetapi juga berfungsi sebagai wadah untuk mengedukasi mereka mengenai dampak negatif pernikahan dini. Dengan demikian, remaja di desa ini akan lebih siap menghadapi masa depan dengan bekal pengetahuan yang memadai tentang kesehatan reproduksi. Karena desa Daspetah ini angka tertinggi pernikahan dini maka kita akan serius lagi dalam penanganannya dan pencanangan kedepan, " singkatnya.