Seribu Zaytun?

Kamis 29 Aug 2024 - 18:31 WIB
Reporter : Eko Hatmono
Editor : Eko Hatmono

Bebarapa orang Tionghoa memang hadir di barisan depan. Juga banyak pendeta. Salah satunya Pendeta Robin Simanullang, penulis buku Al Zaytun.

Setelah itu, disusul pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Oleh seorang santri laki-laki. Saya lupa namanya.

Yang tampil berpidato mewakili Al Zaytun adalah Dr Datuk Sir Imam Prawoto, KRSS, SE, MBA, CRBC. Begitu gelarnya. Ia ketua Yayasan Pesantren Indonesia –yang menaungi Al Zaytun. 

Ia adalah putra sulung Syekh Panji Gumilang. Sedangkan pengantar acara diberikan oleh ketua panitia yang masih muda: Eji Anugrah Romadhon, SS, MAP.

Setiap pembicara tampil di podium lebih dulu meneriakkan pekik ”Merdeka”. Ada yang sekali. Ada yang tiga kali. Ada yang sebelum "assalamualaikum". Ada yang sesudahnya.?Pun yang membaca Al-Qur’an: mengawalinya dengan pekik ”Merdeka”. Termasuk saat mengakhirinya.

BACA JUGA:9 Wisata di Kaur Bengkulu yang Bisa Memanjakan Anda, Berikut Lokasi dan Namanya  

Syekh Panji Gumilang tidak naik podium –meski saya sudah minta dengan sangat agar ia tampil sebelum saya. Alasannya: sudah tiga hari berturut ia bicara di seminar tiga hari di situ. 

Tema seminar adalah Remontada from Within –kebangkitan Indonesia dari kekuatan internal Indonesia sendiri.

Maksudnya: agar Indonesia masih tetap eksis sampai 1.000 tahun lagi.?"Indonesia 1.000 tahun."

Itulah hasil renungan Syekh Panji Gumilang selama hampir satu tahun di dalam penjara. Lalu, jadi tema bahasan ulang tahun pesantrennya yang ke-25.?

Oh... Seribu tahun lagi: berapa penduduk Indonesia? (*)

Kategori :

Terkait

Minggu 01 Sep 2024 - 17:15 WIB

Tuna Santri

Kamis 29 Aug 2024 - 18:31 WIB

Seribu Zaytun?