Lestarikan Budaya Lokal Lewat Festival Umbung Kutei

UMBUNG KUTEI : Festival Umbung Kutei Kepahiang menampilkan lomba Kriya/ Menganyam.--EPRAN/RK

Radarkoran.com - Festival Umbung Kutei kembali digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu Tahun 2024 ini. Festival Umbung Kutei dilaksanakan dalam rangka melestarikan budaya lokal Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. 

Karena dalam kegiatan Umbung Kutei seluruh prosesi tampak. Mulai dari prosesi penyambutan sang raja, hingga menampilkan makanan, kesenian dan makanan khas Kabupaten Kepahiang tersedia. 

Selain itu, dalam kegiatan Festival Umbung Kutei yang dipusatkan di sebelah rumah adat Kabupaten Kepahiang tersebut juga menggelar sejumlah perlombaan. Tujuannya tidak lain untuk melestarikan budaya lokal Kabupaten Kabupaten Kepahiang. 

Terdapat 6 lomba dalam Festival Umbung Kutei Kabupaten Kepahiang yakni lomba kesenian daerah, lomba stand kuliner tradisional/ produk khas Kepahiang, lomba fashion show kain diwo, lomba menyanyi solo lagu daerah Kepahiang, lomba Kriya/ Menganyam dan lomba kaligrafi aksara ulu. 

BACA JUGA:Tidak Ikut Aturan, Satpol PP Kepahiang Ancam Pedagang Bandel Sanksi Tipiring

Kepala Disdikbud Kepahiang, Dr. Nining Fawely Pasju, S. P.Pt, MM mengatakan, Umbung Kutei merupakan kegiatan positif dan bermanfaat baik untuk jajaran Pemkab Kepahiang sendiri maupun untuk seluruh masyarakat Kabupaten Kepahiang. Karena dengan adanya kegiatan ini, masyarakat Kepahiang lebih mengetahui dan paham terkait budaya lokal Kabupaten Kepahiang. 

"Kegiatan Umbung Kutei sangat bermanfaat, karena keluarga kita, masyarakat kita se-Kabupaten Kepahiang mendapatkan pemahaman dan pengetahuan lebih terkait budaya lokal Kabupaten Kepahiang," kata Nining.

Menurutnya, kemungkinan masih banyak masyarakat Kepahiang miskin pengalaman terkait budaya lokal. Dengan kegiatan Umbung Kutei ini, prosesi budaya Kabupaten Kepahiang terlihat di dalamnya, mulai dari penyambutan raja, hingga kepada kesenian lokal, makanan khas Kepahiang, dan sejumlah penampilan budaya lokal lainnya. 

"Dengan Umbung Kutei ini kita bisa mengenal apa saja budaya yang kita miliki, apa saja makanan yang kita miliki. Selain itu mungkin, masih banyak warga Kepahiang yang tidak mengetahui terkait budaya lokal kita, apalagi sekarang di era globalisasi sekarang. Umbung Kutei inilah mengingatkan kita, bahwasanya kita mempunyai budaya lokal dan harus kita lestarikan," sampai Nining.

BACA JUGA:Simbol Kebangkitan Kepahiang, Masyarakat Beri Hadiah Ini ke RIANG

Dijelaskan Nining, Festival Umbung Kutei mempunyai arti tersendiri. Umbung merupakan penyambutan raja yang dilakukan oleh rakyatnya, sementara Kutei pertemuan beberapa marga. Untuk di Kabupaten Kepahiang sendiri mempunyai 2 marga, merigei (Merigi) dan marga Bermanai (Bermani). 

"Di kegiatan Umbung Kutei inilah mulai dari penyambutan sang raja hingga pertemuan antara 2 marga," tambah Nining.

Dirinya juga berharap, lewat Umbung Kutei akan menyatukan bersama seluruh masyarakat Kepahiang dari berbagai marga. Dengan banyaknya marga di Kepahiang sehingga lebih bervaraiasi dan lebih berwarna. 

"Disnilah tempat kita bertemu dari berbagai marga. Selain itu kegiatan Umbung Kutei juga menampilkan sejumlah kebudayaan lokal termasuk makanan khas Kabupaten Kepahiang," demikian Nining.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan