Dinkes Kepahiang Pastikan Stok VAR Aman hingga Tahun 2023 Berakhir
HPR : Salah seekor hewan HPR yang berkeliaran di Kabupaten Kepahiang.--EPRAN/RK
KEPAHIANG RK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu memastikan bahwa stok Vaksin Anti Rabies (VAR) aman hingga tahun 2023 berakhir.
Dengan sudah melakukan penanggulangan terhadap 140 warga Kepahiang yang menjadi korban gigitan Hewan Pembawa Rabies (HPR), kini stok VAR masih tersedia di gudang farmasi Dinkes Kabupaten Kepahiang sebanyak 185 Vial.
Kepala Dinkes Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, SKM, M.Si melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Wisnu Irawan, S.Kep, MM Selasa (14/11) mengatakan, tercatat hingga November ini sebanyak 140 warga Kepahiang yang menjadi korban gigitan HPR. Dengan sudah melaksanakan penanggulangan terhadap korban, stok VAR masih tersedia ratusan vial.
"Saya pastikan stok VAR aman, karena sekarang hanya menyisakan kisaran 1,5 bulan saja tahun 2023 berakhir. Apalagi dimungkinkan dalam waktu dekat ini penambahan stok kembali kita terima dari pemerintah pusat," kata Wisnu.
Disisi lain dirinya kembali mengingatkan masyarakat yang terkena gigitan HPR, agar secepatnya melakukan pengobatan ke pelayanan kesehatan terdekat atau Puskesmas. Karena untuk stok VAR sudah dibagikan ke seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:Musrenbangdes dan Penetapan RKPDes Tahun 2024 Suka Merindu
"Jadi kalau terkena gigitan HPR, harus secepatnya berobat, jangan sampai dibiarkan saja. Takutnya nanti menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan akibat gigitan HPR tersebut," ucap Wisnu.
Kasus HPR di Kabupaten Kepahiang pada penghujung tahun ini meningkat menjadi 140 kasus yang tersebar di 14 Puskesmas dalam Kabupaten Kepahiang, dari data Dinkes Kabupaten Kepahiang sebelumnya hanya 70-an kasus.
Dari 14 Puskesmas di Kepahiang, terdapat di 2 Puskesmas yang kasusnya terbilang tinggi sepanjang tahun 2023. Yakni Puskesmas Pasar Kepahiang dengan total kasus diangka 24 kasus dan Puskesmas Ujan Mas diangka 23 kasus. Untuk untuk kasus gigitan HPR yang ditangani Puskesmas lainya, paling tinggi diangka 12 kasus saja.