Data BPS: Inflasi Provinsi Bengkulu Meningkat

Infografis Inflasi Bengkulu per September 2025--FOTO/TANGKAPAN LAYAR

Radarkoran.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu melaporkan bahwa inflasi year-on-year (y-on-y) Provinsi Bengkulu pada bulan September 2025 mencapai angka 2,57 persen. Angka ini meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berada pada angka 1,30 persen.

"Angka ini juga mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama di tahun 2024 yang berada pada angka 1,48 persen," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME, pada rilis resmi statistik, Rabu 1 Oktober 2025.

Ia menyebut jika kenaikan inflasi ini disebabkan oleh kenaikan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, seperti makanan, minuman, dan tembakau yang meningkat sebesar 7,07 persen.

Selain itu, kelompok pakaian dan alas kaki juga mengalami kenaikan indeks harga sebesar 1,25 persen. Sementara itu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,64 persen.

BACA JUGA:Ringankan Beban Warga, Gubernur Bengkulu Luncurkan Program Beras Murah Religius

"Kelompok pengeluaran lainnya yang meningkat yakni kelompok kesehatan sebesar 1,29 persen, kelompok transportasi sebesar 0,67 persen," sampai Win Rizal. 

Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya juga naik sebesar 0,51 persen. Begitu juga kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,57 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,03 persen. 

"Sementara itu, untuk kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,34 persen dan kelompok

pendidikan sebesar 8,77 persen," papar Win Rizal. 

Adapun komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada September 2025 antara lain cabai merah, emas perhiasan, daging ayam ras, bawang merah, dan Sigaret Kretek Mesin (SKM).

Sementara itu, komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y antara lain sekolah menengah atas, bensin, kentang, angkutan udara, jeruk, kopi bubuk, terong, daging sapi, popok bayi sekali pakai/diapers, dan daun singkong. Selain inflasi tahunan, BPS Provinsi Bengkulu juga melaporkan bahwa tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) pada bulan September 2025 mencapai 0,97 persen. 

"Sementara itu, tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) September 2025 mencapai 2,10 persen," ujar Win Rizal. 

Adanya kenaikan inflasi ini berdampak pada meningkatnya harga barang dan jasa di Provinsi Bengkulu. Oleh karena itu, masyarakat perlu berhati-hati dalam mengelola keuangan dan mempertimbangkan kenaikan harga barang dan jasa dalam membuat keputusan pembelian.

"Walaupun angka inflasi akhir tahun memang sering naik, Pemerintah daerah harus mempertimbangkan kenaikan harga barang dan jasa agar inflasi tidak mengalami kenaikan yang tinggi," tutup Win Rizal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan