Sarafal Anam, Tradisi Seni Budaya Lokal Desa Pagar Gunung Masih Terjaga

DILESTARIKAN : Tradisi Sarapal anam seni budaya yang masih dilestarikan di Desa Pagar Gunung pada acara pesta pernikahan --SUHAIMI/RK

Radarkoran.com- Sarafal Anam adalah salah satu kesenian dan budaya di Indonesia, tak terkecuali di masyarakat suku Rejang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, khususnya masyarakat di Desa Pagar Gunung Kecamatan Kepahiang.

Kesenian Sarafal Anam disuguhkan seperti mengiramakan sebuah lagu. Tetapi lagu yang digunakan bernuansa Islami dan berisi puji-pujian kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Kegiatan seni budaya Sarafal Anam Desa Pagar Gunung biasa ditampilkan ketika pesta pernikahan, berzanji marhaban, Maulid Nabi Muhammad serta kegiatan keagamaan lainya.

Kades Gunung Hendri mengatakan, adat dan budaya ini diperkirakan masuk sekitar tahun 1500-an, bersamaan dengan masuknya perkembangan agama Islam di Provinsi Bengkulu. Sarafal Anam adalah adat dan budaya yang bernafaskan Islami serta tidak terlepas dari syariat Islam. 

Menurut Kades Hendri juga, Sarafal Anam ini adalah kearifan lokal suku Rejang Kepahiang yang mendiami wilayah Kecamatan Kepahiang. Kesenian Sarafal Anam masih dilakukan sampai saat ini. Terutama masyarakat asli suku Rejang di Pagar Gunung dan sekitarnya.

BACA JUGA:Pemdes Pagar Gunung Optimis Kegiatan Pembangunan DD Selesai Tepat Waktu

"Dalam latihan Sarafal Anam, kita masyarakat suku Rejang menggunakan rebana berukuran besar. Rebana itu dari kulit sapi dan kambing, untuk ditabuh saat mengiringi dan melafaskan pujian-pujian untuk Allah SWT dan Rasulullah SAW," papar Kades Hendri, Senin 23 September 2024.

Hendri menerangkan, pada bagian dalam rabana, ada lilitan rotan yang melingkar mengikuti bentuk rebana. Fungsinya, untuk menambahkan efek nyaring ketika rebana di tabuh. Biasanya kesenian Sarafal Anam dilakukan dengan berdiri ataupun sambil duduk. 

"Kegiatan saat ditabuhnya alat rebana Sarafal Anam ketika acara perkawinan, penyambutan tamu, berzanji marhaban, maulid nabi dan kegiatan bernafas keagamaan lainya," jelasnya.

Sarapal anam kini juga sebagai salah satu menyalurkan hobi, selain melestarikan budaya suku Rejang serta menciptakan adat istiadat yang lebih kepada nilai-nilai agama dan budaya.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan