Antisipasi Kenaikan Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME--GATOT/RK

Radarkoran.com - Walaupun angka inflasi di wilayah Bengkulu dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan angka penurunan atau deflasi, Pemerintah Daerah diminta untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan inflasi menjelang perayaan Natal dan tahun baru. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME mengatakan, walaupun angka inflasi Bengkulu pada bulan September berada di angka minus 0,28 persen (m-to-m) yang dipengaruhi turunnya harga kelompok pangan. Sehingga mendekati akhir tahun perlu dilakukan antisipasi kenaikan harga pangan, apalagi mendekati Natal dan tahun baru harga pangan relatif fluktuatif mengalami kenaikan. 

"Kita harus jaga harga, karena beras sudah mulai merangkak naik, dan bukan berarti komoditas yang saat ini turun seperti cabe rawit, cabe merah,bawang tidak naik. Jelang natal dan tahun baru itu akan ikut bergerak naik," kata Win Rizal, Kamis 3 Oktober 2024.

Ia menambahkan, kenaikan harga komoditas pangan turut diikuti oleh sektor penyumbang inflasi lainnya seperti penerbangan, penyedia jasa dan lainnya. 

"Bergeraknya harga pangan ini kerap serempak dengan angkutan udara dan lainnya. Jadi hal ini harus diantisipasi sejak awal oleh tim pengendali inflasi daerah," imbuhnya.

BACA JUGA:Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu Dorong Program Inovasi Pengendalian Inflasi

Lebih jauh win Rizal mengatakan, menjelang akhir tahun bukan tentan suplai dan demand atau ketersediaan dan kebutuhan bahan pangan yang menentukan kenaikan inflasi, faktor psikologis masyarakat untuk berbelanja di luar kebutuhannya juga dapat mempengaruhi kenaikan angka inflasi. 

Untuk mencegah kondisi ini, dibutuhkan upaya edukasi dan sosialisasi yang baik ditengah masyarakat untuk memastikan pemenuhan kebutuhan di tengah masyarakat sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. 

"Jadi bukan karena masalah supply dan demand saja, barangnya cukup tapi pengin Natal belanjanya banyak. Ini tentunya harus diantisipasi dan ada himbauan kepada masyarakat," ungkap Win Rizal.

Lebih lanjut, dengan angka inflasi tahun kalender (Januari-September) Provinsi Bengkulu yang masih berada di angka 0,38 persen dan inflasi tahunan (yoy) sebesar 1,48 persen, Win Rizal berharap di tiga bulan terakhir tahun 2024  tidak mengalami kenaikan yang signifikan dan dapat diantisipasi dengan baik kenaikannya. 

"Mudah-mudahan bisa kita antisipasi harga tetap terkendali dalam 3 bulan terakhir ini. Hal ini memang PR yang lumayan, dan kita antisipasi supaya inflasi kita tetap di rentang 2,5 plus minus satu atau antara 1,5 sampai 3,5 persen. Mudah-mudahan itu bisa kita wujudkan," tutupnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan