Pakai Seragam Pramuka, Video Syur Sepasang Pelajar SMP di Martapura Viral
PELAJAR : Video syur sepasang pelajar SMP di daerah Martapura viral di media sosial.--FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Masih hangat kasus video mesum oknum guru dan siswi di Gorontalo. Baru-baru ini kembali ada kasus video syur yang menghebohkan dunia pendidikan Indonesia. Video syur sepasang pelajar SMP di Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan tersebut menjadi viral.
Dalam video yang berdurasi 3 menit 39 detik itu, terlihat sepasang pelajar SMP pakai seragam pramuka melakukan hubungan layaknya suami istri. Dari informasi yang terhimpun, video itu terjadi pada September 2024.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjar, Liana Penny mengingatkan soal video syur sepasang pelajar SMP yang viral tersebut, supaya warganet bijak dalam berkomentar dan tidak perlu mencari-cari identitas pelajar yang ada di dalam video.
Hal tersebut untuk menjaga kesehatan mental dan masa depan mereka, lantaran kedunya masih anak-anak. Sejauh inipula, lanjutnya, pihak sekolah juga telah menyelesaikan kasus video syur sepasang pelajar SMP yang viral itu. Dari tindaklanjut yang dilakukan, orangtua pelajar sudah memindahkan anak-anak mereka dari sekolah asal.
"Sebelumnya pihak sekolah memanggil orangtua mereka dan diselesaikan secara kekeluargaan. Kemudian orangtua mengambil langkah memindahkan anak mereka, demi menghindari bullying dan tetap mendapatkan pendidikan dengan baik," kata Liana Penny.
Dilihat dari video sepasang pelajar SMP yang beredar, aksi tersebut diyakini tidak dilakukan di lingkungan sekolah, melainkan dilakukan di dalam kamar dengan beralaskan kasur.
BACA JUGA:Kasus Video Syur Oknum Guru dengan Siswi, Polisi: Korban Merasa Nyaman
"Kami berharap warganet bijak dalam berkomentar dan tidak perlu mencari-cari identitas yang dalam video. Karena masalahnya sudah diselesaikan dan jangan dibesar-besarkan lagi," sambung Liana Penny.
Sementara itu, Psikolog klinis dewasa lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Nirmala Ika mengatakan, kurangnya pendidikan atau pemahaman seks dapat menjadi salah satu faktor seseorang melakukan eksplorasi aktivitas seksual yang tak sehat.
Tapi memang, sebagian orang masih merasa ketakutan atau tertutup terhadap pendidikan seks. Sehingga banyak yang menganggap edukasi terhadap seks pada usia dini dapat merusak moral atau etika individu. "Padahal, seks merupakan bagian alamiah dari kehidupan dan tak bisa dihindari," kata Nirmala.
Dirinya juga menekankan pentingnya pendidikan seks agar terhindar dari kecanduan aktivitas seks bebas.
"Pendidikan seks itu mengajarkan untuk memahami dirinya sendiri, memahami dorongan-dorongan itu dan bagaimana akhirnya mereka bisa menyalurkan dorongan-dorongan itu secara lebih sehat," demikian Nirmala, dikutip bacakoran.co dari laman Antara.