Bukan Satu Titik, Proyek Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Membuat Warga Kepahiang Kecewa
DOROBEK : Papan merk pekerjaan proyek Dinas TPHP Provinsi Bengkulu di Kabupaten Kepahiang, terlihat seperti sengaja dirobek.--RYAN/RK
Radarkoran.com - Soal proyek dari Dinas Tanam Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, yang dilaksanakan di Kabupaten Kepahiang di Desa Pelangkian Kecamatan Kepahiang, dianggap mubazir oleh warga sekitar.
Teranyar, berdasarkan penelusuran Radarkoran.com, proyek dari Dinas TPHP tersebut juga menimbulkan polemik di tengah masyarakat Kelurahan Keban Agung Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang.
Bagaimana tidak, pekerjaan pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) yang diharapkan warga menjadi bagian dari pekerja untuk bisa menambah penghasilan dari upah, ternyata jauh dari harapan.
Hal ini dikatakan oleh salah seorang warga Kelurahan RT 04 tempat dibangunnya JUT tersebut, Rabu 16 Oktober 2024.
Kepada Radarkoran.com, dirinya mengaku kecewa sebab proyek tersebut ada karena adanya pengajuan dari warga. "Saat ini sudah proses pekerjaan. Ya jelas kami kecewa, karena kami yang mengusulkan proposl, namun pada saat realisasinya kami tak dilibatkan. Padahal, kami hanya ingin menjadi pekerja," ujar narasumber yang tak mau namanya disebutkan.
Sementara itu, RW 01 yang dikonfirmasi terkait masalah tersebut, kepada wartawan Radarkoran.com menyampaikan, memang pernah warga menanyakan soal pekerkaan pembangunan JUT tersebut.
BACA JUGA: Proyek Pipanisasi Irigasi Dinas TPHP Provinsi Bengkulu di Kepahiang Dinilai Asal Jadi
"Memang ada warga yang protes, tapi kami dari pemerintahan kelurahan tak mengetahui aktivitas pekerjaan itu, karena pihak pemborong sama sekali tak ada komunikasi dengan kami. Sekadar pamit melaksanakan pekerjaan di wilayah kami saja tidak ada," ujarnya.
Sementara dari penelusuran Radarkoran.com, diketahui di TA 2024 ini ada beberapa paket yang masuk di Kabupaten Kepahiang dari Dinas TPHP Provinsi Bengkulu. Di antaranya Jaringan Irigasi di Desa Pelangkian, Pengadaan Bibit Tanaman Pagar dengan Pagu Anggaran Rp 550 Juta di Desa Pelangkian, JUT dengan Pagu Anggaran Rp 800 juta lebih di Kelurahan Keban Agung. Selanjutnya ada pembangunan drainase yang belum diketahui lokasinya dengan lagu anggaran Rp 880 juta.
Diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan pipanisasi peningkatan jaringan irigasi persawahan milik Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, yang dilaksanakan di Kabupaten Kepahiang terkesan mubazir.
Pasalnya aliran irigasi Air Sempiang tersebut dinilai masih bagus, belum ada kerusakan yang berarti.
Sedangkan pipanisasi dilaksanakan dengan memasang pipa ukuran cukup besar pada saluran irigasi untuk mengaliri aliran persawahan. Pada sisi lain, proyek pipanisasi irigasi yang diperkirakan mencapai 1 Kilometer tersebut lebih itu, justru sedikit dialiri air.
Informasi yang berhasil dihimpun Radarkoran.com, proyek yang dikerjakan pada tahun 2024 tersebut rencananya akan menyasar aliran persawahan milik Balai Benih SPP Kelobak.
Namun belakangan proyek ini menuai protes oleh pemerintah desa dan masyarakat Pelangkian, karena menilai tidak memberikan azas manfaat untuk masyarakat setempat.