Cerita Guru Honorer, Gajinya Tidak Cukup Beli Bensin

BACAKORAN RK - Guru honorer, Candra Febriyanti mengisahkan perjalanannya selama mengabdi menjadi guru yang digaji per bulan tidak cukup membeli bensin.

Febri menceritakan, sebagai guru honorer di SDN, dia sudah 5 tahun mengabdi dengan gaji Rp 300 ribu per bulan, nilai yang masih jauh dari angka yang diharapkan sebagai pendidik.

"Saya guru honorer di SD, dan sempat ikut seleksi PPPK, tetapi tidak lulus. Gajinya tidak cukup buat beli bensin," sampai tutur Febri, Minggu 24 Desember 2023. 

Menurutnya, seleksi PPPK tidak memprioritaskan guru yang sudah lama mengabdikan diri untuk mengajar. "Ya, saya yang sudah lama mengabdi kalah sama yang baru. Saya ingin ada prioritas kepada yang sudah lama mengabdi, lulus jadi PPPK," ujar Febri.

Kisah ini diceritakan oleh Candra Febriyanti guru SD di Karangmalang Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah, kepada Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Minggu 24 Desember 2023. Di rumah Febri itu, Ganjar menyerap aspirasi secara langsung.

Mendengarkan cerita tersebut, Ganjar pun menekankan bahwa kesejahteraan guru memang harus diperhatikan. Ganjar pun menyebut salah satu prioritas pasangan Ganjar-Mahfud adalah kesejahteraan guru.

BACA JUGA:Banyak Honorer K2 Belum Bisa Diangkat PPPK 2023, Adakah Jaminan di 2024?

Ganjar akan menaikkan gaji guru minimal setara UMK. Kebijakan itu, kata Ganjar, sudah ditetapkan pada guru honorer SMA/SMK/SLB yang jadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 

"Dahulu (Gaji) guru honorer SMA juga kecil, ketika saya jadi gubernur dan kewenangan ditarik ke provinsi, gaji saya setarakan UMK. Ya sekarang PR-nya guru honorer SD dan SMP, harus disetarakan juga agar lebih sejahtera," kata Ganjar. 

Pada kesempatan tersebut, Ganjar pun berangan-angan gaji guru nantinya minimal Rp 10 juta. "Kalau gaji guru tinggi, lulusan terbaik akan berlomba jadi guru, dan kualitas pendidikan akan makin meningkat," ujar Ganjar. (**)