Cegah Kerusakan Jalan dan Peningkatan Kecelakaan, Pemprov Dorong Penggunaan Terminal Khusus Batubara

RAPAT: Rapat Membahas Zona Dumping Area di Kawasan Terminal Khusus bertempat di ruang Rapat Raflesia Lt. II Kantor Gubernur pada Kamis, 14 November 2024--GATOT/RK

Radarkoran.com - Dalam upaya mencegah kerusakan jalan meminimalisasir kecelakaan akibat tingginya aktivitas kendaraan angkutan batu bara dari Kabupaten Bengkulu utara yang menuju ke Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu, Pemerintah Provinsi Bengkulu mendorong penggunaan terminal khusus di Bengkulu Utara dengan dibanguan pelabuhan baru.

Dengan adanya kawasan khusus dan pelabuhan baru tersebut dinilai akan meningkatkan efisiensi pengangkutan batu bara melalui jalur laut. Di sisi lainnya, para pengusaha batubara menilai distribusi melalui laut membutuhkan waktu yang lama dan ongkos angkut yang tinggi.

Untuk mencari solusi atas persoalan yang ada, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menggelar rapat bersama para pengusaha batu bara. Rapat ini membahas Zona Dumping Area di Kawasan Terminal Khusus bertempat di ruang Rapat Raflesia Lt. II Kantor Gubernur pada Kamis, 14 November 2024.

Pada rapat tersebut  beberapa perusahaan, seperti PT Titan Batubara, PT Injatama, dan PT Bengkulu Terminal Energi Antar Nusa, menyampaikan sejumlah kendala, termasuk masalah transportasi perusahaan, perizinan, dan penyesuaian RTRW. 

Salah satu keluhan yang disampaikan adalah terkait kebijakan gubernur yang mengarahkan truk di Bengkulu Utara untuk beralih ke transportasi laut melalui terminal khusus yang rencananya pelabuhan baru akan di bangun di Bengkulu Utara, dekat Titan Bengkulu Energi. 

BACA JUGA:Ratusan Poktan di Kepahiang Dapat Bantuan dari Kementan dan Pemprov

Perwakilan dari PT Titan Batubara, Edwin Prianto mengungkapkan, keberadaan pelabuhan yang ada tidak dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan distribusi batubara, hanya sekitar 40-45 persen daja.

"Selain itu, pengiriman melalui laut juga lebih mahal dan membutuhkan waktu lebih lama. Untuk itu kami berharap izin yang ada tetap dapat digunakan," ujarnya.

Asisten II RA Deni yang memimpin langsung pertemuan menyampaikan, pelaksanaan rapat ini merupakan bentuk kepedulian Pemprov Bengkulu terhadap para pengusaha baik di bidang pertambangan maupun di bidang perhubungan untuk membantu terlaksananya kegiatan ekonomi yang lancar di wilayah Bengkulu. 

"Melalui rapat ini kami mengharapkan OPD terkait dapat memberikan solusi atas permasalahan ini," kata RA. Deni.

Lebih jauh, saat ini rata-rata ada 1.000 truk yang beroperasi setiap hari.  Jika semua kendaraan ini tetap melalui jalur darat, dikhawatirkan akan terjadi peningkatan risiko kerusakan jalan dan kecelakaan. kondisi ini juga harus menjadi perhatian khusus yang harus diatasi dengan baik.

"Makanya kita akan bersama-sama mencari solusi terbaik," imbuh RA. Deni.

Ia menambahkan, dalam mengatasi persoalan yang ada, untuk pengambilan keputusan  tidak hanya di tingkat Pemprov saja, tetapi juga kementerian. Untuk itu, Pemprov Bengkulu siap mendampingi agar proses berjalan lancar dan persoalan yang ada dapat diatasi dengan baik.

"Masalah ini terkait dengan kewenangan kementerian dan membutuhkan koordinasi dengan Kementerian. Pemprov segera akan menyurati kementerian melalui gubernur agar permasalahan ini dapat diangkat ke kementerian," tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan