Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Roller Motor Matic
Roller motor matic --FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com - Komponen roller motor matic umumnya akan tahan cukup lama pada pemakaian normal walau roller termasuk komponen yang fast moving. Ketika motor telah mencapai 24.000 km dan kelipatannya, maka saat itulah Anda sebaiknya mengganti roller.
Anda bisa melakukan penggantian roller bersamaan dengan komponen v-belt mengingat kedua komponen tersebut dijual satu paket dari pabrikan. Tujuannya tidak lain demi menghindari kerusakan yang lebih cepat antara satu sama lain karena kondisi aus yang merata.
Mengetahui ketahanan roller saja tidak cukup. Anda juga perlu memahami apa saja faktor yang bisa memengaruhi tingkat ketahanan dari komponen satu ini. Terdapat tujuh faktor yang umumnya akan mempersingkat atau memperpanjang masa pakai roller, yakni:
1. Kualitas Material Roller
Kualitas material pembuat roller termasuk faktor utama yang memengaruhi ketahanannya. Bila roller terbuat dari material dengan kualitas rendah dan campuran yang kurang tepat, maka ketahanan roller akan lebih rendah saat terkena panas dan mengalami gesekan.
Namun, material berkualitas akan membuat roller tahan terhadap suhu tinggi. Termasuk tahan terhadap gesekan selama motor matic beroperasi secara normal.
BACA JUGA:Canggih, Begini Cara Kerja CVT Elektronik NMax 'Turbo' Tanpa Roller
2. Penggunaan Oli
Selanjutnya, terdapat oli yang turut berperan penting untuk memelihara performa serta masa pakai roller pada motor matic. Oli bukan hanya berperan sebagai pelumas, namun turut berperan menjadi pendingin agar sistem transmisi tidak mengalami overheating.
Bila penggunaan oli tidak sesuai spesifikasi dari rekomendasi pabrikan motor, maka roller serta komponen lain dalam transmisi akan mengalami gesekan lebih tinggi.
Kondisi oli yang kotor akibat terlalu lama belum diganti pun bisa menurunkan efektivitasnya untuk melumasi mesin. Pada akhirnya, roller motor matic lebih rentan mengalami keausan.