Penyebab Nyeri Haid, Simak Pengobatan yang Tepat Menurut IDI

Rasa nyeri saat sedang haid memang sangat mengganggu, dan untuk pengobatannya pun tidak dapat dilakukan sembarangan. --FOTO/ILUSTRASI

Radarkoran.com - Salah satu gangguan kesehatan yang mungkin dialami wanita adalah nyeri saat mengalami menstruasi. Nyeri haid atau dikenal di dalam dunia medis sebagai dismenore, adalah kondisi yang wajar terjadi pada wanita ketika sedang menstruasi. 

Menurut Ejournal Undiksha, ada 40 hingga 70 persen wanita pada masa reproduksi mengalami nyeri haid, serta 10 persen di antaranya mengalami nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Berdasarkan keterangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Deiyai dengan alamat website idideiyai.org menerangkan, selama mengalami menstruasi, rahim berkontraksi untuk membantu mengeluarkan lapisan endometrium. 

Kontraksi ini pun bisa dipicu oleh hormon prostaglandin, yang juga bisa mengakibatkan nyeri dan ketidaknyamanan. IDI selanjutnya melakukan penelitian terkait gejala nyeri haid dan apa saja faktor penyebab terjadinya nyeri haid, serta pengobatan yang tepat. Berikut penyebab terjadinya nyeri haid?

1. Dismenorea primer 

Dismenorea primer merupakan nyeri haid yang terjadi tanpa adanya kondisi medis yang mendasarinya. Ini biasanya dikarenakan oleh peningkatan kadar prostaglandin yang menyebabkan kontraksi otot rahim yang lebih kuat.

BACA JUGA:Ingin Haid Lancar? Ini 5 Bahan Alami untuk Mewujudkannya

2. Kontraksi otot rahim 

Selama menstruasi, otot rahim berkontraksi untuk membantu mengeluarkan lapisan dinding rahim. Kontraksi ini bisa menekan pembuluh darah di sekitar rahim, mengurangi pasokan darah dan oksigen, yang berdampak pada rasa nyeri. Prostaglandin, zat kimia yang dilepaskan oleh jaringan rahim, berperan penting dalam menyebabkan kontraksi ini dan nyeri haid. 

3. Stres dan gaya hidup tidak sehat 

Nyeri haid bisa terjadi pada wanita yang mempunyai tingkat stres yang tinggi. Kemudian gaya hidup tidak sehat seperti mengonsumsi minuman beralkohol serta merokok, juga dapat mempengaruhinya. Selain itu kurangnya aktivitas fisik turut mempengaruhi intensitas nyeri haid. 

Berikut obat yang direkomendasikan untuk mengatasi nyeri haid atau dismenore yang telah merangkum IDI. Terdapat berbagai obat yang bisa digunakan untuk meredakan gejala. Berikut obat yang direkomendasikan:

1. Ibuprofen 

Ibuprofen merupakan obat yang bermanfaat untuk meredakan gejala nyeri dan radang sendi akibat rheumatoid arthritis, osteoarthritis, atau spondilitis ankilosa. Untuk dosisnya, biasanya dokter memberikan informasi untuk mengonsumsi sekitar 200-400 mg setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan