2023, September dan Desember Terbanyak Kasus DBD

Petugas saat melakukan fogging di sekitar rumah warga yang terjangkit DBD.--

LEBONG RK - Setidaknya ada 71 kasus Demam Berdarang Dengue (DBD) terjadi tahun 2023. Terbanyak terjadi pada September dengan 12 kasus dan Desember dengan 13 kasus DBD.

Masyarakat diminta untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya karena tidak menutup kemungkinan kasus DBD terus bisa terjadi terlebih saat musim penghujan saat ini.

"Melihat data yang ada puncak serangan DBD 2023 terjadi pada bulan September dan Desember. Mengingat masih berlangsungnya musim penghujan, tidak menutup kemungkinan jumlah kasus akan terus bertambah," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong Rachman, S.KM, M.Si.

Dalam mencegah DBD, Dinkes Lebong menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah utama untuk memutus siklus perkembangan nyamuk aedes aegypti penyebab DBD.

Fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa, sedangkan upaya pencegahan seperti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) diperlukan untuk menghentikan perkembangan nyamuk Aedes aegypti.

BACA JUGA:Hingga November, Terjadi 65 Kasus DBD di Kabupaten Lebong

"Hindari mengandalkan fogging saja, karena itu tidak memutus mata rantai jentik nyamuk. Kebersihan lingkungan adalah kunci untuk mencegah dan memutus siklus DBD. Kami mengimbau seluruh masyarakat Lebong untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal masing-masing," lanjutnya.

Selain itu pihaknya juga menekankan kepada setiap Puskesmas untuk terus mensosialisasikan program pencegahan DBD kepada warga yang ada di wilayah kerjanya masing-masing.

"Bisa dilakukan dengan mengajak pemerintah desa/kelurahan untuk rutin melakukan gotong royong membersihkan lingkungan dan terus gencar melakukan sosialisasi pada kegaiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap Puskesmas, " lanjut Rachman.

Menurutnya tidak menutup kemungkinan jumlah kasus DBD ini bisa bertambah. Musim penghujan serta ditambah dengan tingkat mobilisasi yang tinggi atau daerah yang padat penduduk, bisa saja membuat kasus DBD di Lebong kembali terjadi. 

"Mengingat saat ini curah hujan tinggi, maka diharapkan adanya kerjasama seluruh masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dalam upaya mencegah perkembangan nyamuk aedes aegypti," tandasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan