BPBD Bengkulu Ingatkan Warga Soal Cuaca Ekstrem Saat Nataru
Kalaksa BPBD Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni--GATOT/RK
Radarkoran.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu mengingatkan kepada warga Bengkulu untuk mewaspadai kondisi cuaca ekstrem selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Peringatan tersebut disampaikan mengingat kondisi cuaca saat ini sedang musim penghujan dan intensitas angin yang kencang, sehingga berpotensi menyebabkan bencana, khususnya bencana hidrometeorologi.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni mengatakan, kondisi libur Nataru tahun ini berada pada fase waspada terhadap potensi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
"Kita antisipasi kemungkinan cuaca ekstrem," kata Herwan Antoni pada Kamis, 26 Desember 2024.
Herwan menyebut, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu untuk perkembangan cuaca di wilayah Bengkulu. Sehingga untuk daerah yang berpotensi terjadinya cuaca ekstrem akan dilakukan optimalisasi pengamanan.
"Kita terus berkoordinasi dangan BMKG untuk perkembangan cuaca," katanya.
BACA JUGA:BPBD Optimalkan Pemantauan Wisatawan di Kawasan Pantai Panjang
Ia menambahkan, objek wisata menjadi perhatian khusus pihaknya untuk dilakukan pengawasan. Terutama pada objek wisata Pantai Panjang Bengkulu yang memiliki tingkat mobilitas pengunjung tinggi saat Nataru.
Pantai ini menjadi salah satu lokasi pemantauan utama dari BPBD karena kerap terjadinya insiden yang membahayakan seperti kasus pengunjung tenggelam atau terseret ombak, hingga pohon tumbang.
"Karena pohon ini banyak pohon yang berpotensi tumbang, kita menghimbau kepada masyarakat untuk memperhatikan kondisi cuaca dan lingkungan sekitarnya. Jangan melewati pantai panjang jika kondisi hujan lebat dan angin kencang, karena banyak pohon berpotensi tumbang," sampai Herwan Antoni.
Masyarakat juga diimbau untuk punya kesadaran pribadi untuk menghindari kondisi yang berpotensi menyebabkan kerugian saat kondisi cuaca ekstrem terjadi.
"Kalau kondisi angin kencang dan hujan lebat agar kiranya berhati-hati, sebisanya tidak melewati kawasan yang berpotensi terjadinya bencana pohon tumbang dan sebagainya," tutup Herwan Antoni.